SATELITNEWS.COM, LEBAK–Puluhan massa dari berbagai elemen mahasiswa di Kabupaten Lebak menggelar aksi demo di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Rabu (28/8/20024). Tak diizinkan masuk, massa kemudian membakar ban dan sejumlah karangan bunga serta melempari gedung wakil rakyat tersebut dengan minuman kemasan.
Aksi yang dijaga ketat aparat kepolisian dan petugas Satpol PP Lebak itu merupakan refleksi terhadap pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan terhadap 50 dewan terpilih periode 2024-2029. “Selama periode anggota DPRD 2019 – 2024 masih banyak masalah yang wajib diselesaikan, dan menjadi tanggung jawab anggota DPRD baru. Dari 50 anggota, 32 anggota baru juga harus cepat beradaptasi agar bisa menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan sumpah jabatan yang diucapkan,” kata Koordinator Aksi, Kandi Permana.
Kandi mengingatkan agar para anggota dewan tetap berkomitmen menjadi penyambung lidah rakyat kepada pemerintah daerah dan pusat. “Anggota dewan lahir dari rakyat, dipilih oleh rakyat, dan wajib memiliki keberpihakan terhadap rakyat,” ucapnya.
Massa juga menyampaikan beberapa masalah serius yang harus disikapi dan diselesaikan. Mulai dari persoalan reforma agraria, banyaknya infrastruktur jalan dan jembatan yang masih membutuhkan penaganan karena kondisinya tidak memadai hingga aktivitas tambang ilegal. “Kami mendesak DPRD berkomitmen dan berpihak kepada rakyat,” tegas Kandi.
Ketua DPRD Lebak sementara, Junaedi Ibnu Jarta mengatakan, DPRD menyambut baiknya demo mahasiswa. Ia pun tak menampik kehadiran massa sebagai bentuk kontroling. “Kami jadikan bahwa isu-isu yang disampaikan oleh teman-teman mahasiswa itu menjadi energi bagi DPRD yang hari ini telah dilantik untuk terus bekerja dalam rangka memajukan Kabupaten Lebak. Dan poin-poinnya telah mereka sampaikan dan kita akan pelajari sehingga nanti yang mana yang diprioritaskan,” katanya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post