SATELITNEWS.ID, LEBAK—Kata cerdas sangat tepat disematkan kepada Wafda Zafira (11). Di usia yang masih belia, gadis ini sudah bisa menerbitkan sekaligus melauncing sebuah novel berjudul “Detektif Friendship”.
Wafda Zafira selama dikenal pendiam. Dia lahir di Lebak, 15 Januari 2009 dan tinggal bersama kedua orangtuanya di perumahan BTN Ona Blok D5 Nomor 18, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung. Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Ahmad Satori dan Tita Juwita, baru lulus dari Sekolah Dasar (SD) Islam Insan Karima dan bercita-cita ingin menjadi seorang detektif dan ilmuan.
Maka tidak aneh jika kesehariannya selalu membawa buku dan pensil kemanapun Wafda berada. “Pada saat muncul ide, saya biasanya menuangkannya dalam bentuk cerita. Dan gak sadar biasanya jadi panjang deh ceritanya,” ujarnya, kemarin.
Tidak hanya itu saja, Wafda juga diketahui sering menjuarai kelas berturut-turut tepatnya dari kelas II hingga kelas VI. Selain itu, ia pernah juara ketiga lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN Matematika tingkat Kecamatan Rangkasbitung, juara 1 lomba cerdas cermat Pendidikan Agam Islam (PAI) tingkat Kabupaten Lebak, serta juara dua try out Ujian Nasional (UN) Umum cabang Banten unit Patih Derus Ganesha Operation. “Keberhasilan ini tidak terlepas kegigihan saya dan doa-doang otangtua dan orang-orang di sekeliling saya,” ucapnya.
Baru-baru ini Wafda telah berhasil mengeluarkan sebuah novel karya dirinya sendiri yang berjudul Detektif Friendship. Novelnya berkisah tentang perjalanan anggota detektif friendship mengungkap kasus kehilangan sesuatu. Novelnya tersebut berhasil di luncurkan pada Rabu, 1 Juni 2020 lalu di Rumah Bakat, tempat Wafda mengasah bakatnya dalam bidang menulis.
Acara peluncuran bukunya berlangsung meriah meski tidak mengundang banyak orang karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Acara hanya dihadiri oleh kedua orangtuanya, kemudian Apriyadi selaku founder Rumah Bakat dan Lilo Rohili sebagai coach menulisnya.
“Alhamdulillah, sebuah kebanggaan tersendiri buat kami sebagai orangtua atas terbitnya novel perdana anak kami ini. Sebagai orang tua, kami akan terus mendukung, dan semoga Wafda akan bisa terus berkarya menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu,” kata Satori.
Dengan dilauncingnya novel perdana anankanya, Satori berharap bisa menjadi virus bagi generasi lainnya dalam menciptakan novel maupun yang lainnya.”Semoga novel ini dapat menjadi inspirasi bagi semua anak-anak Indonesia untuk lebih kreatif dan produktif,” tandasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post