SATELITNEWS.COM, SERANG – Nurlela (24) dan Gunawan (24), warga Catang, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, menjadi korban penipuan calo tenaga kerja di Cikande. Uang senilai Rp16 juta, hasil dari menabung dan meminjam, melayang begitu saja di tangan calo.
Seorang korban, Nurlaela atau akrab disapa Ela, menceritakan awalnya dirinya sedang mencari pekerjaan melalui postingan WhatsApp (WA).
Kemudian, seorang sahabatnya mengomentari postingannya, dengan memberitahu ada lowongan pekerjaan di pabrik baterai di Cikande, dan langsung memberikan nomor calo yang bisa membantu mendapat pekerjaan.
“Terus saya kontek nomor calo itu, mungkin benar, soalnya sudah sering katanya masukin orang kerja. Saya ajak teman ketemu untuk sama calo itu, setelah ketemu sama calo itu disuruh tanda tangan semacam surat perjanjian, tapi surat perjanjian itu dipegangnya sama dia,” kata Ela, Kamis (12/12/2024).
Saat menandatangani surat perjanjian itu, kata Ela, dirinya bersama satu orang temannya diminta memberikan uang muka kepada calo tersebut. Namun setalah satu minggu kemudian, calo tersebut meminta lagi uang pelunasan. Karena katanya, pada Oktober 2024 akan mulai masuk kerja.
“Terus seling seminggu ngasih tahu lagi, ada MCU hari Rabu, tapi pas ditagih (ditanyakan,red) pada hari Rabu gak ada kabar, kata dia nanti aja sabar minggu depan, terus mundur bulan depan dan sampai sekarang gak ada kabar,” ujarnya.
Ela mengungkapkan, awal komunikasi dengan calo tersebut sekitar September 2024. Saat itu dirinya berencana untuk masuk kerja di salah satu perusahaan baterai di daerah Cikande, melalui calo yang didapatnya melalui perantara temannya.
“Saya bayar satu orang Rp8 juta, jadi total dua orang Rp16 juta, uangnya dapat nabung sama dapat pinjam” ujarnya.
Ela juga mengaku, sempat datang ke rumahnya di Perumahan Cikande Permai. Namun ia tidak tahu, apakah itu rumahnya atau bukan, sebab saat itu tidak mencari tahu.
“Sekarang sudah gak ada komunikasi, saya belum lapor polisi” tandasnya.
Sementara, kerabat korban Ela, yaitu Mursa alias Uca menambahkan, dirinya pernah mencoba melakukan komunikasi dengan calo tersebut untuk menanyakan permasalahan keluarganya yang dijanjikan akan dimasukan ke pabrik baterai. Tapi justru malah menantang.
“Katanya, kok kamu gak sabar, kata saya ini kan kita sudah sering komunikasi malah dijanjikan terus entar besok entar besok, gimana kalau saya lapor pihak berwajib, tapi kata dia kalau kamu mampu dan bisa silahkan laporkan,” ujarnya.
Uca mengaku, terkahir komunikasi dengan calo tersebut semalam. Namun, sekarang di hubungi malah tidak aktif. Oleh karena itu atas persoalan tersebut pihaknya berencana melapor ke polisi.
“Yang sudah jadi korban sekarang ada dua, tapi diduga ada banyak korban yang dijanjikan,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post