SATELITNEWS.COM, SERANG— Banten Creative Disability (BCD) berkolaborasi dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Artomoro Kraf menggelar kegiatan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Inklusif bertajuk “Pemanfaatan Limbah Kain Perca Menjadi Produk Kelas Dunia”.
Kegiatan yang digelar Jumat (10/01/2025) bertempat di Jalan Buyut Arman No.46 RT.001/RW.001 Citangkil, Kota Cilegon tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan usaha kreatif bagi kaum difabel dan ibu rumah tangga.
Pendiri (Founder) KUB Artomoro Kraf, Maria Josephine Samosir menuturkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program lembaganya yang juga disasar pada kaum disabilitas/difabel, khususnya di Kota Cilegon.
“Kegiatan pemberdayaan ini melibatkan sejumlah ibu rumah tangga/kaum perempuan dan penyandang disabilitas, berkolaborasi dengan BCD. Kami sangat senang bisa menjalin kerjasama dengan BCD untuk menggelar kegiatan ini,” ujarnya.
Ia menegaskan produk kain perca dibuat dengan kualitas kelas dunia. Hasilnya nanti bakal diekspor ke Australia dan sejumlah negara lainnya.
“Target kami nantinya, produk yang dihasilkan ini akan diekspor ke beberapa negara. Hari ini, KUB Artomoro Kraf akan menandatangani kerjasama dengan pengusaha asal Kebumen, Jawa Tengah. Dan tindaklanjutnya, kami akan membuka rekrutmen buat perempuan milenial atau genset untuk terlibat dalam proses pembuatan kain perca,” katanya.
Irma Suryati, pengusaha penyandang disabilitas yang sukses sebagai pelaku usaha kain perca dan sudah ekspor ke luar negeri turut hadir dalam acara tersebut. Ia memberikan semangat kepada peserta agar mengikuti kegiatan tersebut dengan serius.
“Dengan semangat tinggi dan tetap optimis, saya yakin pekerjaan ini akan mendapatkan hasil yang optimal. Meski dibuat dari bahan yang sederhana, kain perca yang saat ini dibuat, akan ditargetkan untuk dijual ke pasar luar negeri, alias berkualitas ekspor,” ungkap Irma.
Usai kegiatan KUB Artomoro Kraf dan perusahaan milik Irma Suryati menandatangani kerjasama terkait hasil dan pemasaran kain perca untuk diekspor ke luar negeri. Hal tersebut merupakan bukti komitmen kedua lembaga tersebut untuk memberdayakan masyarakat, terutama kaum perempuan dan disabilitas agar bisa membuat produk yang berkelas dunia.
Ketua BCD, Muhammad Fajri dan rekannya Resti mengaku sangat bersyukur bisa menerima tambahan ilmu/pengetahuan dan keterampilan membuat produk berbahan limbah kain perca. Apalagi, produknya diprioritaskan untuk ekspor ke sejumlah negara.
“Ini luar biasa dan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Apalagi dengan kehadiran Ibu Irma Suryati yang siap memfasilitasi produk kain perca ini untuk diekspor ke beberapa negara,” imbuh Fajri. (mardiana)
Diskusi tentang ini post