SATELITNEWS.ID, SERANG–Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), mendorong petani di Kabupaten Serang agar memanfaatkan kawasan hutan untuk budidaya komoditas pertanian, yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal itu disampaikan WH, saat berkunjung ke Asosiasi Petani Porang Pati, di Desa Sukalada, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Kamis (9/7).
Gubernur Bantenpun mendukung budidaya tanaman porang. Karena, tergolong tanaman jenis umbi-umbian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. “Petani tinggal menyiapkan bibit dan kebutuhan tanamnya,” kata WH, Kamis (9/7).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Banten berjanji akan membuat pabrik pengolahan porang. Sehingga, para petani tidak menjual hasil panen keluar daerah. Sekaligus memotivasi masyarakat, terutama pemuda untuk turut membudidayakan tanaman porang.
“Selain menguntungkan, budidaya tanaman porang juga bagian dari upaya pelestarian hutan. Anak-anak muda tidak perlu merantau ke negeri orang. Cukup bergabung dengan asosiasi petani porang,” tambahnya.
Ia juga berjanji, akan terus mendukung pertanian porang dan hasil bumi lainnya, agar petani Banten lebih sejahtera. Menurutnya, porang komoditas ekspor bernilai ekonomi tinggi, sebagai bahan baku pembuatan aneka makanan, diantaranya mie shirataki, beras analog atau beras nonpadi, agar-agar konyaku dan tahu.
“Porang juga berguna di industri dirgantara, yakni sebagai bahan baku lem perekat untuk pesawat. Kemudian, serat dari batangnya untuk membuat baju. Ada lagi, glukomanan yang terkandung dalam porang merupakan bahan baku pembuatan kapsul,” ujarnya lagi.
Sementara, Ketua Asosiasi Pemberdayaan Porang Indonesia (APPI), Asep Safei Aji menyatakan, budidaya porang membutuhkan modal rendah. Setiap hektar lahan, bisa ditanami hingga 40.000 bibit. Sedangkan saat usia tanaman 1,5 tahun, berat buahnya mencapai dua kilogram. Sehingga setiap hektar, bisa menghasilkan sekitar 80 ton.
“Dengan harga jual Rp 10.000 per Kg. Maka setiap hektar lahan porang, bisa menghasilkan Rp 800 juta. Itu belum termasuk panen katak, atau buahnya berupa bintil cokelat kehitaman yang muncul pada pangkal daun tanaman porang,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post