SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Pembinaan dari berbagai sektor akhirnya karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas III Rangkasbitung dijajakan. Walaupun bukan di minimarket pada umumnya, hasil karya narapidana diantaranya souvenir, kaos dan yang lainnya dijajakan di sebuah restoran megah di Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar.
Produk hasil karya WBP Lapas Kelas III Rangkasbitung digunakan sebagai souvenir diantaranya kerajinan Miniatur Rumah Baduy atau akrab disebut leuit baduy. Selain itu juga, hasil rajutan dan rumah-rumahan Baduy. Tidak hanya itu juga dipajang di outlet Kaneeron sebagai pusat oleh-oleh Lebak dan Produk UMKM.
Kalapas Kelas III Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan, produk warga binaannya tembus ke Rahaya Resto dan Resort, menjadi produk unggulan. “Alhamdulillah hasil pembinaan sudah mendapat kepercayaan masyarakat dan ada salurannya, terlebih ini adalah tempat yang elegan seprti Rahaya Resto dan Resort. Sungguh menjadi kebanggaan bagi kami menerima order hasil-hasil kerajinan untuk disuplai. Tentu kerjasama ini harus berjalan, dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi,” terangnya.
Sementara Direktur Rahaya ibu Rosna menyampaikan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Lapas dalam rangka membantu memasarkan hasil karya narapidana. “Kita jalin mitra dan kerjasama salah satunya dengan Lapas, beberapa produk hasil kreasi dan kerajinan warga Lapas bisa ditampilkan di Kaneeroon pusat oleh-oleh )ebak yang kita miliki,” ujarnya.
Menurut Rosna, masyarakat harus tahu bahwa dari Lapas juga bisa berkreasi. Artinya, pembinaan yang selama ini dilakukan Lapas dinilai baik. “Kita kerjasama jasa penjahitan, produk seperti bantal seragam, kain-kain juga bisa dsuplai dari lapas, intinya kita dukunglah pembinaan disana, saling sinergi sepeti yang Ibu bupati sampaikan, industri pariwisata harus berkembang di tengah pandemi dan harus saling sinergi,” tandasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post