SATELITNEWS.ID, SERANG–Aktivis lingkungan dari Kaukus Lingkungan Hidup Serang Raya, menyoroti adanya dugaan pencemaran limbah oleh lima perusahaan di Kawasan Industri Modern (KIM) Cikande, terhadap lingkungan sekitar. Pencemaran terjadi karena Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di perusahaan yang berlokasi di kawasan modern Cikande tersebut dinilai tidak sesuai standar.
Ketua Kaukus Lingkungan Hidup Serang Raya, Anton Jordan Susilo mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi ke ke beberapa perusahaan. Hasilnya ada lima perusahaan yang diduga kondisi IPAL dan outletnya kurang baik.
“Terus laporan secara berkala kurang baik lah. Lima perusahaan (yang IPAL dan outletnya kurang baik) saya juga investigasi ke sungai (tempat mengalir limbah) itu muaranya di Ciujung. Di sini perusahaan banyak limbah cair. IPAL-nya enggak baik enggak sesuai bakumutu,” ujarnya, Rabu (12/8).
Oleh karena itu, ia merekomendasikan agar DLH bisa turun langsung ke lokasi untuk melakukan pengawasan. Sebab pada Selasa 11 Agustus lalu pihaknya sudah sempat bertemu dengan Kadis DLH untuk bisa ikut melakukan pengawasan, namun belum diizinkan.
“Karena kemarin (Selasa) saya bertemu dengan Kadis (DLH), sudah legowo berikan itu, tapi suruh turun bareng pengawasan enggak mau. Sekarang turun tim Kaukus 5 orang, ternyata di lapangan begitu kurang baik,” tambahnya.
Akibat adanya IPAL dan outlet yang kurang baik tersebut, tambahnya, berdampak terjadi polusi udara hingga air. Kondisi itu dikeluhkan oleh masyarakat. “Jadi tadi (ketika coba didatangi kaukus) perusahaan menolak kedatangan kami, sibuk katanya rapat sampai Jumat,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, Sri Budi Prihasto mengatakan, sampai saat ini dirinya belum mendapatkan laporan adanya lima perusahaan yang dikeluhkan masyarakat tersebut. Namun demikian, pada Kamis 13 Agustus pihaknya akan langsung turun ke lokasi. “Belum ada laporannya, besok kita cek ke lokasi,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post