SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Ulama kharismatik Kabupaten Tangerang KH Uci Turtusi dalam keadaan baik-baik saja. Pengasuh Ponpes Al-Istiqlaliyyah, Kampung Cilongok, Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang menjadi pusat perhatian setelah beredar kabar di media sosial yang menyebutkannya diserang orang tak dikenal dengan menggunakan senjata tajam, Sabtu (26/9) malam. Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary memastikan penyerangan terhadap ulama yang mengasuh ribuan santri tersebut merupakan kabar palsu alias hoaks.
Kabar penyerangan terhadap KH Turtusi dipicu aksi pria bernama Sugiono (30). Warga Kecamatan Rajeg itu mendatangi Ponpes Al-Istiqlaliyyah, Sabtu (26/9) sore. Saat itu, Kiai Uci sedang memberikan pengajian di aula Ponpes.
Salah satu saksi mata Bemi Afrizal mengatakan Sugiono sempat bertemu dengan Kiai Uci. Saat ditanya tentang keperluannya, Sugiono hanya diam. Dia kemudian keluar ruangan. Ketika pulang, lelaki yang mengendarai sepeda motor RX-King itu menggeber-geber kendaraannya.
“Pertama pelaku datang pukul 17.00, katanya ingin bertemu dengan Kiai, lalu bertemu dan ditanya oleh Kiai, ‘ada apa?’ Pelaku bilang ‘tidak ada apa-apa’, lalu pergi lagi dan mengendarai sepeda motor dengan menggeber-geber suara motor,”kata Bemi kepada Satelit News, Minggu (27/9).
Dua jam berselang, tepatnya pukul 19.00 Wib, Sugiono datang kembali. Dia menyatakan ingin bertemu dengan Kiai Uci. Para santri mencurigai gelagatnya. Pria tersebut kemudian dibawa ke Sekretariat Ponpes Al-Istiqlaliyyah. Sesampainya di sana, Sugiono mengamuk sehingga terjadi keributan antara pelaku dengan santri. Namun, akhirnya berhasil dilerai. Setelah pelaku berhasil dihentikan, santri langsung menghubungi pihak Kepolisian Sektor Pasar Kemis untuk meminta bantuan pengamanan.
“Setibanya Kanit Reskrim, pelaku langsung dibawa dan diamankan di Mapolsek Pasar Kemis, untuk dimintai keterangan,”kata Bemi yang mengaku kenal dengan Sugiono lantaran tinggal di perumahan yang sama.
Di media sosial, penangkapan tersebut kemudian berubah menjadi isu penyerangan terhadap KH Uci Turtusi. Untuk memastikan kondisi Kiai Uci, Kapolresta menyambangi Ponpes Al Istiqlalliyyah, Minggu (27/9). Dia sempat berbincang-bincang dengan sang Kiai yang terlihat dalam keadaan sehat walafiat.
Kapolres mengimbau masyarakat agar tidak termakan dengan informasi tidak benar yang menyebutkan KH Uci diserang. Padahal, kata Kapolres, tidak ada penyerangan. Dia juga menegaskan pelaku tidak membawa senjata tajam seperti informasi yang beredar. Ade Arry mengajak kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan, informasi yang palsu karena hal itu bisa memicu terjadinya keributan dan kegaduhan yang mengganggu keamanan dan ketertiban.
Kapolres mengatakan, berdasarkan keterangan Kepala Asrama Ponpes, Sugiono memang menunjukkan gelagat yang aneh. Tapi, yang bersangkutan tidak membawa senjata tajam.
Menurut Kombes Ade Arry, Sugiono tidak berniat menyerang KH Uci Turtusi melainkan hanya ingin bertemu. Namun, kata Kapores, cara Sugiono menemui Kiai Uci salah.
“Kami hendak meluruskan bahwa tidak ada niatan penyerangan terhadap KH Uci. Hanya saja pelaku memaksa ingin bertemu Kiai, dengan cara yang salah,”kata Kapolres.
Kapolres menambahkan Sugiono merupakan warga Perum Rajeg Gardenia Blok D 12 No 9 Desa Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg. Berdasarkan keterangan tetangganya, kata Ade Arry, Sugiono memang bertingkah laku aneh dalam seminggu terakhir ini.
“Kata ketua RT-nya, yang merupakan tetangga pelaku, bahwa pelaku ini memang bersikap aneh dalam seminggu terakhir ini, sejak di-PHK,”katanya.
Polisi sudah memintai keterangan dari istri Sugiono yang bernama Sumiyati. Berdasarkan keterangan Sumiyati, pada tahun lalu, Sugiono sempat bekerja di PT Surya di kawasan Bunder Cikupa dan berhenti pada bulan September 2019 lalu.
Setelah berhenti di PT Surya, Sugiono sempat bekerja di JNE, yang diajak oleh adik iparnya. Namun Sugiono hanya bekerja selama dua pekan karena tidak beres dalam bekerja. Barang-barang yang seharusnya diantarkan kepada konsumen, ternyata tidak diantarkan.
Menurut Ade, sang istri pun mengakui, jika suaminya bertingkah laku aneh dalam satu pekan terakhir ini. Terkadang Sugiono berbicara sendiri dan bicaranya pun sangat ngelantur.
” Itu terlihat seminggu belakangan ini setelah diberhentikan kerja,”katanya.
Menurut Ade, saat dimintai keterangan kepada pelaku, Sugiono mengaku bahwa dia harus bertemu dengan KH Uci karena ingin menyampaikan pesan. Sugiono mengaku telah mendapatkan pesan tersebut dari leluhur atau makhluk gaib.
“Pelaku mengaku, bahwa dirinya mendapat bisikan dari leluhur dan menyatakan harus menyampaikan langsung pesan tersebut,”pungkas Kapolres seraya menambahkan status Sugiono masih didalami. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post