SATELITNEWS.ID, SERANG–Pemkot Serang masih belum menentukan besaran anggaran penanganan Covid-19 pada APBD 2021 mendatang. Namun untuk 2021 mendatang, dipastikan struktur anggaran akan berfokus pada pemulihan ekonomi masyarakat.
Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa penanganan Covid-19 di Kota Serang cenderung baik. Kendati terus meningkat jumlah pasien terkonfirmasi positif, namun itu diiringi oleh pasien yang dinyatakan sembuh.
“Jumlah keseluruhan itu 600an, sedangkan yang sembuh lebih dari 50 persen. Yang dirawat sekitar 50an, yang isolasi mandiri sekitar 20an. Jadi kita tidak perlu khawatir, kita lebih baik adaptasi daripada kita takut berlebihan,” ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Kota Serang, Senin (16/11).
Namun, Syafrudin mengaku tidak menutup kemungkinan anggaran penanganan Covid-19 pada tahun 2021 nanti akan bertambah dibandingkan tahun 2020. “InsyaAllah, nanti kita lihat di pembahasan anggaran 2021. Kemungkinan ada karena Covid-19 pasti akan berlanjut sampai 2021,” tuturnya.
Untuk besaran kenaikan anggaran nanti, Syafrudin mengatakan akan tergantung pada banyaknya pasien yang dirawat pada tahun mendatang. “Kalau ukuran kenaikan berdasarkan pasien yang dirawat. Kalau isolasi mandiri yang sembuh, itu tidak terlalu berat (anggarannya),” ucapnya.
Selain itu, Pemkot Serang pun belum menentukan anggaran untuk pembelian vaksin. Akan tetapi pihaknya telah menganggarkan untuk penanganan imunitas tubuh seperti menjaga gizi dan nutrisi dari masyarakat.
“Vaksin belum, akan tetapi penanganan dari sisi gizi, nutrisi, kesejahteraan sudah kami rencanakan penganggarannya,” tutur mantan Kepala DLH Kota Serang tersebut.
Kepala Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Kota Serang, W Hari Pamungkas, membenarkan bahwa hingga kini Pemkot Serang masih belum menentukan anggaran Covid-19 pada APBD 2021 mendatang. Namun yang pasti, anggaran pada 2021 mendatang akan berfokus pada pemulihan ekonomi.
“Terkait dengan anggaran Covid-19 tahun 2021, belum tahu itu. Cuma kan fokus di anggaran 2021 untuk pemulihan ekonomi. Nanti kita lihat saja program kegiatan mana yang diprioritaskan untuk ekonomi. Bagaimana menghidupkan lagi sektor-sektor riil yang terkena dampak Covid-19. Baik dari segi UMKM, pariwisata,” katanya melalui sambungan telepon.
Namun hal tersebut masih akan dikaji lebih mendalam oleh pihaknya. Apalagi saat ini, lanjutnya, tahapan penyusunan APBD 2021 masih pada tahap KUA-PPAS. “Sasaran kegiatan, tidak hafal karena baru tahapan KUA-PPAS, baru kebijakan umum. Masuknya bukan di BTT. Tapi masih belum melihat strukturnya bagaimana untuk tahun 2021,” tandasnya. (dzh/bnn)
Diskusi tentang ini post