SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Persyarikatan Muhammadiyah memperingati Milad ke-108 dalam suasana bangsa dan dunia masih menghadapi pandemi Covid-19. Salah satu organisasi terbesar di Indonesia itu mendukung upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19. Organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 itu bahkan ambil bagian dalam percepatan penanganan pandemi melalui berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tangerang, Shaiman Shaleh mengungkapkan pihaknya terus berupaya dan bersinergi dengan Pemerintah soal percepatan penanganan Pandemi Covid-19. Apapun yang menjadi kebijakan Pemerintah akan mereka jalankan.
“Saya kira Muhammadiyah tetap pada prinsip dasarnya tidak akan lelah dan berhenti untuk melaksanakan tugas mulia ini. Sesuai dengan situasi dan kondisi ini,” ujarnya kepada Satelit News, Rabu, (18/11).
Tentunya kata dia, pandemi Covid-19 ini berdampak pada berbagai sektor mulai dari industri, ekonomi hingga pendidikan. Namun, demikian dia percaya bahwa apa yang saat ini masyarakat alami merupakan cobaan dari Allah SWT.
“Allah tidak akan memberikan cobaan di luar dari batas hambanya. Justu saya pikir kedepannya masyarakat akan lebih kuat,” kata Shaiman.
Oleh karena itu, dia berharap masyarakat mampu melaksanakan kebijakan pemerintah dalam mempercepat penanganan Pandemi Covid-19. “Pertama kita tetap secara spiritual kita berdoa supaya hal ini cepat selesai. Mudah-mudahan bisa memperkuat keadaan yang semakin bagus,” imbuhnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Ahmad Amarullah mengatakan pada usia Muhammadiyah yang ke-108 ini memiliki arti mendalam. Yakni, meneguhkan kehidupan keagamaan dan persoalan negeri.
“Jadi di situ jelas penegasan Muhammadiyah dengan pemerintah atau membantunya bisa keluar dari pandemi Covid-19,” kata dia.
Amarullah mengatakan salah satu upaya UMT dalam hal ini adalah dengan membentuk Muhammadiyah Covid-19 Center (MCC). MCC kata Amarullah merupakan wadah relawan yang beranggotakan mahasiswa UMT untuk membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan Covid-19. Mulai dari bantuan memberikan sembako bagi warga terdampak Covid-19 hingga penyaluran Covid kit.
“Untuk aksi itu sudah 100 juta untuk aksi keseluruhan selebihnya mereka bisa mencari donator. Itu kan membantu orang lain juga untuk masuk surga,” katanya.
Sementara itu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan Persyarikatan Muhammadiyah memperingati Milad ke-108 berada dalam suasana bangsa dan dunia masih menghadapi pandemi Covid-19. Sebagai kaum beriman, pandemi ini merupakan musibah yang harus dihadapi dengan ikhtiar dan doa agar Allah SWT mengangkat wabah ini atas segala kuasanya.
“Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Aisyiyah, dan seluruh komponen gerakannya sejak awal terus berbuat yang maksimal dalam menghadapi sekaligus mencari solusi atas pandemi ini. Muhammadiyah mengambil langkah memberi solusi dalam usaha kesehatan, sosial-ekonomi, edukasi masyarakat dan panduan keagamaan hasil ijtihad Tarjih. Alhamdulillah kiprah Muhammadiyah memperoleh apresiasi dari berbagai pihak dan masyarakat luas,” kata Haedar dalam sambutannya pada Milad Muhammadiyah ke-108 secara virtual, Rabu (18/11).
Haedar menyatakan, Muhammadiyah terus berikhtiar agar usaha menghadapi pandemi makin ditingkatkan dan tidak boleh surut. Pandemi covid-19 ini telah membawa dampak sangat luas dalam kehidupan.
“Data dunia pada 15 November 2020 menunjukkan jumlah kasus tersebar di 189 negara yang terkonfirmasi mencapai 54.780.802 juta, kematian 1.323.841 juta jiwa, serta pasien sembuh 35,7 juta orang,” ujar Haedar.
Sementara itu kasus Covid-19 di Indonesia, sambung Haedar, berdasarkan data pada 15 November 2020 tercatat naik menjadi 467.113 kasus, pasien sembuh 391.991 orang dan meninggal 15.211 orang. Dia menegaskan, pandemi ini sungguh belum berakhir.
“Karenanya Muhammadiyah mengajak semua pihak dan warga bangsa untuk bersama-sama berusaha menghadapi musibah ini dengan segala ikhtiar yang maksimal. Tegakkan aturan serta disiplin protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya,” pinta Haedar.
Haedar mengharapkan, warga Muhammadiyah tetap harus bersemangat dalam menggerakkan usaha-usaha memajukan kehidupan. Menurutnya, di tengah pandemi dan banyak masalah negeri segenap warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah diharapkan terus bersemangat menggerakkan organisasi serta menjalankan peran keumatan dan kebangsaan sesuai kondisi.
“Karena kendala luring atau offline disebabkan pandemi, maka dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan daring atau online untuk menjaga gerak organisasi tetap hidup,” ucap Haedar.
Jika semua pihak sudah berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan optimal dalam menghadapi pandemi masalah negeri, sambung Haedar, maka selebihnya bertawakal dengan sabar dan pengharapan tinggi kepada Allah. Dia menyebut, tidak perlu saling bersesal diri, berpatah asa, mencurigai, serta menghujat dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah negeri.
“Yakinlah, terdapat kuasa dan rahasia Tuhan di tengah masalah yang dihadapi saat ini. Kewajiban kita sebagai bangsa ialah berikhtiar mencari solusi dengan mengerahkan segenap kemampuan,” urai Haedar. (irfan/jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post