SATELITNEWS.ID, SERANG–Ribuan warga Padarincang, Kabupaten Serang, yang terhimpun dalam Syarekat Perjuangan Rakyat (Sapar) berunjuk rasa menghalau alat berat yang disebut akan membongkar portal yang dibuat warga. Portal tersebut merupakan akses masuk proyek PLTPB Geothermal yang sudah dibuat sejak Agustus 2020.
Diinformasikan bahwa pihak PLTPB akan melakukan pembongkaran pagar akses Geothermal serta mobilisasi alat berat dengan dikawal oleh anggota TNI-Polri. Mendengar hal itu, masyarakat yang sejak tahun 2018 secara tegas menolak adanya pembangunan tersebut, warga berjaga di sekitar lokasi di Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
“Kami disini dalam rangka menghalau alat berat yang akan membongkar pagar (portal) warga, pagar akses masuk proyek Geothermal,” ujar salah satu tokoh masyarakat, Doif, Senin (23/11).
Warga sudah berkumpul sejak pagi dan menuju lokasi pukul 11.40 WIB. Estimasi warga yang turut dalam massa aksi tersebut sekira 2000 orang. “Lebih dari 2000 warga yang berkumpul, karena kegiatan Geothermal ditolak warga, sampai saat ini masih di tolak oleh warga,” tegasnya.
Doif menjelaskan, warga menuntut perusahaan agar tidak perlu kembali lagi ke Padarincang. Sebab, warga sudah harga mati menolak sampai kapan pun. “Karena Geothermal gitu dianggap warga secara analisa, banyak mudhorotnya dibanding manfaatnya,” ucapnya.
Ia mengatakan, sudah lebih dari lima tahun Pemerintah tidak bisa mendengar aspirasi warga masyarakat Kabupaten Serang, khususnya warga Padarincang. “Karena mereka tuli, dungu. Sampai pusat kita sudah pernah, tanggapannya sama, tidak ada Pemerintah yang berpihak kepada rakyat,” katanya.
Doif menegaskan, masyarakat dalam keadaan apapun akan terus menolak adanya rencana proyek PLTPB. Warga akan halau dan hadang dan kembalikan lagi ke tempat asalnya, jika ada alat berat datang lagi. “Sampai proyek Geothermal ini hilang. Kami akan bertahan sampai alat berat itu kembali ke asalnya,” tandasnya.
Diketahui, warga terus mengawal dan mengalau kedatangan alat berat. Terlihat puluhan personel TNI yang mengawal kegiatan tersebut. Hingga pukul 17.40 WIB, warga berhasil mengusir alat berat yang diangkut dengan truk pengangkut alat berat. (muf/bnn)
Diskusi tentang ini post