SATELITNEWS.ID, CIPUTAT—Gara-gara pandemi Covid-19, rencana Pemkot Tangsel membangun gedung Islamic Center tahun ini terpaksa ditunda. Bangunan itu sediakan akan dibangun di kawasan BSD Serpong dengan anggaran Rp39,7 miliar.
Islamic Center Tangsel akan berdiri berdekatan dengan terminal BSD di kawasan Pasar Modern BSD. Nantinya, gedung itu dibangun dua lantai dilengkapi berbagai fasilitas keagamaan dan bisa juga dijadikan tempat pembinaan.
Gedung yang akan dibangun di atas lahan seluas 6.378 meter persegi itu akan dijadikan sebagai pusat kegiatan keislaman. Dimana semua kegiatan pembinaan dan pengembangan manusia atas dasar ajaran agama Islam yang berlangsung berdasarkan inti atau dasar ajaran yang meliputi ibadah, muamalah, taqwa, dan dakwah.
Plt Kepala Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Tangsel, Ade Suprizal, mengatakan, bangunan dua lantai itu didesain memiliki daya tampung yang sangat besar. Di lantai bawah misalnya, total luas mencapai 2.241 meter persegi dan bisa memuat sebanyak 887 orang.
“Sementara di lantai atas yang memiliki luas 2.743 meter persegi disiapkan untuk menampung 1.700 orang,” kata Ade, Senin (30/11).
Nanti gedung itu akan terdiri atas beberapa zona, di antaranya zona pendidikan, zona kantor, zona ibadah. Perencanaan total anggaran konstruksinya 39,7 miliar. Dalam rencana awal, pembangunan Islamic Center Tangsel seharusnya direalisasikan pada tahun anggaran 2020. Namun, imbas pandemi akhirnya tertunda. Segera akan dilanjutkan.
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany beserta Wakil Wali Kota Benyamin Davnie bahkan telah memetakan fasilitas parkir kendaraan bagi pengunjung Islamic Center. Nantinya daya tampung parkir kendaraan roda empat mencapai 49 unit, sementara roda dua sebanyak 80 unit.
“Kenapa daya tampung parkir tidak terlalu banyak, di karenakan lokasi Islamic Center berada di dekat terminal BSD. Karenanya, Pemkot Tangsel berharap masyarakat lebih mengutamakan menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi,” ucapnya.
Hingga kini, Pemkot Tangsel juga telah menyiapkan sejumlah desain bangunan yang utamanya menerapkan gaya tradisional dan ramah lingkungan. Di samping itu, dinas terkait masih membuka dialog dan komunikasi dengan kiai dan tokoh agama soal rincian bangunan tersebut. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post