SATELITNEWS.ID, TANGERANG– Jembatan layang fly over yang akan dibangun oleh Pemerintah Kota Tangerang di Jalan Maulana Hasanudin ternyata cukup mewah. Ada empat sisi berbentuk lingkaran dan saling berhubungan satu sama lain demi mengurai kemacetan yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, fly over akan menghubungkan Jalan Benteng Betawi menuju Maulana Hasanudin. Lalu Jalan Benteng Betawi menuju Daan Mogot. Kemudian Jalan Daan Mogot dari arah Jakarta menuju Poris. Serta Jalan Maulana Hasanudin menuju Daan Mogot arah Kota Tangerang. Begitu juga sebaliknya. Letaknya berada setelah Stasiun Poris yang mengarah ke Duri.
“Bentuknya kurang lebih melingkar. Dua arah. Jadi nantti ngolongin rel. nanti jalur kendaraan yang melintasi rel tidak terpakai, akan kita tutup. Jadi mereka lewat, fly over semua,” ujarnya kepada Satelit News, kemarin.
Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kota Tangerang ini menjelaskan kalau pembangunan proyek tersbeut akan membutuhkan pembebasan lahan. Salah salah satunya rumah warga yang bersebelahan dengan Stasiun kereta Api Poris. “Jadi nanti itu akan dilakukan pembebasan lahan untuk dibuatkan jalan layangnya yang akan dilewati oleh kendaraan yang dari arah Benteng Betawi terus naik ke atas mutar menuju Maulana Hasanudin. Kalau itu lebih jelasnya sama PU,” ujarnya.
Kemudian pertimbangan lainnya yakni jumlah kendaraan yang melintas. Dari data yang didapat, ada lebih dari 20 ribu kendaraan baik roda dua atau empat yang berlalu – lalang di sekitar wilayah tersebut setiap harinya.
Menurutnya, kemacetan yang terjadi di persimpangan Jalan Maulana Hasanudin sudah sangat parah. Ada sejumlah masalah yang menyebabkan kemacetan selain jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya. Seperti terdapatnya rumah warga yang berdiri di tengah jalan. “Ada beberapa persoalan di sana seperti kondisi lahan parkir yang terbatas di Stasiun Poris. Yang dikelola secara resmi dan tidak resmi ini sudah semrawut lah campur aduk. Satu rumah yang terdapat di tengah jalan itu nyambung, itu menjadi tundaan menjadi antrean,” jelas Wahyudi.
Menurt Wahyudi, solusi untuk mengatasi masalah lahan parkir terbatas di Stasiun Poris pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Rencananya akan dibuatkan kantong parkir di Stasiun Poris. “Jadi kita mau disana ada park and ride. Jadi nanti pengendara tinggal meletakkan kendaraannya dan ke Stasiun tinggal naik bus. Tapi itu urusannya sama BPTJ,” ungkapnya.
Jelang pembangunan fly over, Dishub Kota tangerang berencana melakukan simulasi pembatasan kendaraan melintas di wilayah tersebut dalam waktu dekat ini. Jadi dari pagi pukul 09.00 WIB hingga sore kendaraan yang dari jalan Benteng Betawi dan jalan Maulana Hasanudin lalu arah Poris menuju Daan Mogot diperbolehkan lewat. “Yang dari sebaliknya ngga boleh dulu. Sore kita bikin sebaliknya. Jadi kita bikin prioritas dulu,” pungkasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post