SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Persoalan banjir dan kemacetan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Kota Tangerang di usianya yang telah menginjak 27 tahun. Hal tersebut menjadi catatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam paripurna istimewa yang berlangsung di pusat pemerintahan Kota Tangerang, kemarin.
Ketua DPRD Gatot Wibowo menyampaikan solusi untuk mengatasi persoalan banjir khususnya harus dikerjakan secara bersama – sama termasuk lintas Pemerintah. Kooordinasi antar pemerintah Kota Tangerang, provinsi Banten dan pusat menajdi penting tatkala buntu dalam menyelesaikan suatu persoalan.
“Harus kita akui keharmonisan antar pemerintahan, antara pimpinan, daerah, antar aparat dan masyrakat merupakan modal besar untuk keberhasilan pembangunan daerah,” ujarnya.
Menurut fraksi PDIP Pemerintah Kota Tangerang kesulitan dalam mengatasi banjir karena kewenangannya terbatas. Maka kolaborasi antar Pemerintah dalam persoalan banjir memag perlu dilakukan. Mengingat normalisasi sungai merupakan kewenangannya ada ditangan Provinsi Banten
“Makanya harapan kita antar stakeholder dan pemerintah harus ada komunikasi baik pemerintah Kota, Provinsi dan Pusat itu harus berjalan dengan baik koordinasinya,” kata dia.
Kemudian terkait dengan kemacetan, Gatot mengakui sudah sudah ada kemajuan dari Pemerintah Kota Tangerang untuk menanganinya. Sejumlah jalan yang menjadi titik kemacetan sudah ditangani. Kemudian pengadaan Bus Tangerang Ayo (Tayo) merupakan salah satu upaya Pemkot Tangerang untuk mengetasi kemacetan.
“Seperti di Cipondoh akan ada pelebaran jalan. Karena itu kewenangannya pemerintah pusat. Secepatnya saya harapkan dilakukan,” kata Gatot.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto berharap pemerintah Kota Tangerang dapat membuat program-program yang susuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat akibat dari program Pemerintah Kota Tangerang.
“Seperti banjir. Ini refleksi 27 tahun Kota Tangerang, kita tidak ingin itu terulang lagi. Di tahun yang akan datang pembangunan sama dengan persoalan yang memang itu itu lagi, pelayanan publik ekonomi, lapangan kerja,” tegasnya.
Persoalan itu itu pun diakui oleh Walikota Tangerang, Arief Wismansyah. Persoalan banjir dan kemacetan yang terjadi di Kota Tangerang sedang difokuskan. Hal ini pun akan diupayakan dengan beberapa pembangunan tahun ini. Sepanjang tahun 2019, Pemerintah Kota Tangerang telah membangun drainase sebanyak 193 unit serta membangun pusat pengendalian banjir sebanyak 90 unit.
“Masalah kemacetan, banjir yang masih terus kita upayakan. Mudah – mudahan kita juga koordinasikan dengan pemerintah Poivinsi Banten, Pemerintah pusat. Mereka mau melaksanakan tugas dan kewajibannya,” kata dia. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post