SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Anggota Komisi X DPR RI, Jumat (03/09/2021) pagi menyambangi Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang. Kedatangan para wakil rakyat dari Senayan yang membidangi pendidikan, olahraga dan sejarah itu dalam rangka melihat kesiapan Kota Tangerang untuk program sekolah penggerak dan guru penggerak.
Rombongan dewan diterima oleh Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin beserta Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin dan jajarannya di ruang Akhlaqul Karimah. Bertindak selaku ketua rombongan dewan adalah, Ferdiansyah. Selain itu nampak pula datang anggota DPR dari Dapil Banten III yang juga mantan Gubernur Banten Rano Karno.
“Inti dasar dari kunjungan spesifik ini adalah, melihat kesiapan dan persiapan Kota Tangerang dalam program sekolah penggerak dan guru penggerak. Karena beberapa sekolah di Kota Tangerang ditetapkan sebagai sekolah penggerak,” ujar Ferdiansyah dalam jumpa pers usai kunjungannya.
Ia menegaskan, wakil rakyat ingin memastikan bahwa program sekolah penggerak dan guru penggerak tidak menjadi beban daerah. “Nah, alhamdullilah beberapa hal yang disampaikan oleh Pemkot Tangerang relatif tidak ada masalah yang krusial, walau pun memang tidak sempurna,” ucapnya.
Namun begitu, wakil rakyat dari dapil Jabar XI ini mengatakan, pihaknya tetap membuka komunikasi apabila daerah tetap membutuhkan sesuatu hal. “Ini supaya nanti ketika digelar rapat kesiapan sekolah penggerak bisa disampaikan soal referensinya di mana salah satunya adalah Kota Tangerang,” ungkapnya.
Disinggung soal masukan anggota Komisi X terhadap pelaksanaan program sekolah penggerak di tengah pandemi Covid-19, dia menyebutkan bahwa sudah menyampaikan hal itu kepada Mendikbudristek. “Kita minta supaya Mas Nadiem Makarim selaku Mendikbudristek supaya kajian sekolah penggerak di tengah pandemi juga dilakukan. Karena pemerintah sudah menetapkan adanya level 1,2,3 dan 4. Itu juga bagian tak terpisahkan dari penetapan sekolah dan guru penggerak, juga dilihat dari situasi dan kondisi level (PPKM),”jelasnya.
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin menyampaikan, ada 32 sekolah di Kota Tangerang yang dijadikan sekolah penggerak. “PAUD ada enam, selebihnya SD 13 sekolah serta SMP 13 sekolah, baik negeri maupun swasta,” terangnya. Ada pun kriteria sekolah menjadi sekolah penggerak ialah adanya edukasi kepada kepala sekolah. “Lalu ada diklat kepada kepala sekolah dan pendampingan, sosialisasi juga sudah dilaksanakan,”ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Tangerang Jamaluddin menyampaikan, sekolah di Kota Tangerang sudah siap menjadi sekolah penggerak dan guru penggerak. “Diharapkan dari sekolah penggerak ini ialah sekolah nantinya menjadi berkualitas, yaitu berpedoman kepada Pancasila. Pelajar yang Pancasilais di antaranya adalah anak yang kritis, anak mandiri anak yang inovatif dan jujur,” terangnya. (made)