SATELITNEWS.ID, LEBAK—Jembatan Gantung Lebak Nangka yang menghubungkan Kampung Lebak Nangka, Desa Ciapus, Kecamatan Cijaku dengan Desa Citepuseun, Kecamtan Cihara Kabupaten Lebak, putus. Kejadian yang terjadi Sabtu 12 Februari 2022 lalu menyebabkan 14 orang siswa SMPN 3 Satap Cijaku menyeberang dan ikut terjatuh. 9 orang dilaporkan mengalami luka-luka dan dirawat di rumah masing-masing.
Informasi yang dihimpun, 14 siswa SMPN 3 Satap Cijaku, saat itu sedang melaksanakan kegiatan hiking pramuka dengan rute melewati jembatan Lebak Nangka. Nahas, saat sedang menyeberang jembatan yang dibangun pada tahun 2011 lalu itu diduga tidak kuat menahan jumlah siswa tersebut sehingga putus dan ke 9 orang siswa itu ikut terjatuh.
“Betul dari 14 orang, 9 orang siswa SMPN 3 Satap Cijaku yang melangi luka-luka akibat putusnya Jembatan Lebak Nangka,” kata Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Cihara, Rudaya saat itu dihubungi melaluli telepon selulernya, Senin (14/03/2022). “Sementara para korban, sudah dirawat di masing-masing rumahnya dan kabarnya juga sudah membaik,” timpalnya.
Rudaya menjelaskan, Jembatan Lebak Nangka yang dibangun pada tahun 2011 di aliran sungai Peucang Pari tersebut diduga sudah rapuh. Mengingat, dari pembangunan itu dilaksanakan hingga saat ini belum pernah ada perbaikan sehingga material sling pada jembatan itu tidak kuat menahan saat belasan siswa itu melintasinya.
“Jadi kejadiannya saat itu para siswa itu akan melintasi jembatan tersebut, diduga tidak kuat akhirnya seling jembatan putus dan para siswa itu ikut terjun bebas ke persawahan,” papar Rudaya.
“Tidak (terjun ke sungai), tapi ke sawah. Karena jembatan itu melintasi sawah dan sungai. Terus beredar kabar ada 50 orang sedang selfie dan akibat banjir itu kabar tidak benar ya. Tapi jembatan itu putus karena rapuh dimakan usia,” Rudaya menjelaskan.
Kata Rudaya, jembatan Gantung Lebak Lebak nangka merupakan satu-satunya akses warga Citeupeuseun, sehingga sampai saat ini warga belum bisa melintasinya lantaran debit sungai yang masih tinggi. “Ya, itu tadi karena akses satu-satu putus ditambah lagi air sungai masih tinggi warga belum bisa nyeberang. Ya paling nunggu air surut,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pentaan Ruang (PUPR) Lebak, Irvan Suyatupika membenarkan adanya kejadian tersebut dan sudah meninjau lokasi kejadian. “Saat ini (hari ini) kita tinjau lokasi jembatan putus,” kata singkatnya.(mulyana)