SATELITNEWS.ID, JATIUWUNG—Warga Kelurahan Jatake Kecamatan Jatiuwung menuntut Krematorium Oasis Lestari tidak melakukan kremasi (pembakaran-red) jenazah yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Para warga khawatir terjadi penularan virus corona dari jenazah yang disemayamkan di lokasi tersebut karena letak krematorium yang berdampingan dengan pemukiman penduduk.
Juru bicara warga Kelurahan Jatake, Ahmad Sidik menjelaskan kekhawatiran ini muncul ketika warga mendengar ada jenazah positif Covid-19 disemayamkan di lokasi tersebut. Warga yang khawatir kemudian menuntut tindakan tegas dari pihak Krematorium Oasis Lestari untuk mengambil sikap demi menciptakan ketenangan.
“Pada prinsipnya kita semua ingin Indonesia ini aman tidak terpapar virus. Warga khawatir itu menular, meskipun sudah menjalani SOP dengan benar tetap saja berisiko. Kami menyatakan sikap agar mereka tidak menerima jenazah corona,” ujarnya kepada Satelit News usai mengadakan musyawarah dengan pihak Krematorium Oasis Lestari di Jatiuwung, Selasa, (31/3).
Menurut Ahmad, penilakan dilakukan oleh warga sebagai langkah untuk menekan mewabahnya Covid-19 di Kota Tangerang terutama di Jatake. Dari data terkini hingga berita ini ditulis yang diperoleh Satelit News di https://covid19.tangerangkota.go.id/ wabah Covid-19 untuk wilayah Jatake tak terdapat Pasien Dengan Pengawasan (PDP) dan Positif Covid-19. Namun terdapat 1 Orang Dengan Pantauan (PDP).
“Padahal mereka pun juga khawatir ketika menerima jenazah covid-19. Kami tidak ingin membuat situasi ini tambah khawatir,” ujar Ahmad.
Maka dari itu, pihaknya pun telah melayangkan surat keberatan terkait persoalan ini. Warga meminta pihak Krematorium Oasis Lestari agar mengambil sikap secepatnya. Terlebih, ada 3 warga yang bekerja di sana sehingga dikhawatirkan virus menyebar melalui ketiganya.
“Jadi apa yang harus dilakukan mereka untuk menimbulkan ketenagna dari warga ya hentikan menerima jenazah covid 19. Supaya tenang semua dan kalau pun mereka tetap berjalan lihat nantilah langkah berikutnya dari warga,” tegas Ahmad.
Lurah Jatake Rusianto menjelaskan dirinya akan menampung aspirasi warga untuk kemudian diambil tindakan. Namun, harus melewati tahapan-tahapan terdahulu.
“Kami belum bisa memutuskan langsung. Dengan adanya surat yang telah dilayangkan warga saya juga masih menunggu arahan pimpinan. Pada intinya saya paham apa yang dikhawatirkan warga,” kata dia.
Manajer Krematorium Oasis Lestari Aniya mengatakan kalau pihaknya telah menjalankan SOP dengan benar dalam menangani jenazah yang terinfeksi Covid-19. Penanganannya berbeda dengan jenazah yang normal.
“Kami perhatikan semuanya. Ketika ambulans jenazah datang kami semprot disinfektan, peti matinya juga. Mayat harus terbungkus plastik. Yang menangani semua juga harus pakai APD (Alat Pelindung Diri),” ujar dia.
Aniya menambahkan status kematian jenazah juga harus jelas. “Kami minta dokumen lengkap hasil tes di Rumah Sakit kalau tidak ada juga tidak kami terima,” pungkasnya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post