SATELITNEWS.ID, TANGSEL—Ratusan kios pedagang dan bangunan semi permanen di Pasar Ciputat Kota Tangerang Selatan ludes diamuk si jago merah, Rabu (11/5). Sumber api diduga berasal dari salah satu tempat penggilingan daging.
Komandan Regu Damkar Pos Cirendeu, Ade Budiawan mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas Damkar tampak kesulitan memadamkan api lantaran warga sekitar ramai mengerubungi lokasi kebakaran untuk melihat lebih dekat. Selain itu, jalan masuk ke lokasi kebakaran juga cukup sempit sehingga mobil pemadam sedikit mendapat kendala. Pihaknya mengerahkan 15 mobil pemadam kebakaran.
“Alhamdulillah api berhasil dipadamkan, dari kita mengerahkan 10 unit mobil pemadam dan dibantu 4 unit mobil damkar dari DKI serta 1 unit dari Depok,” jelas Ade.
Salah satu pemilik kios setempat, Hidayati menuturkan, api tersebut pertama kali diduga berasal dari kios penggilingan daging yang berada di belakang Plaza Komplek Pasar Ciputat. Dia memperkirakan jumlah kios dan lapak yang terbakar mencapai ratusan.
“Api itu awalnya kecil tapi lama-lama membesar dan menjalar ke kios lainnya, saya langsung kabur dan meninggalkan barang dagangan saya,” tutur Hidayati, di lokasi kejadian.
Danton grup B Damkar Tangsel Nurudin menambahkan, petugas pemadan kebakaran dan belasan mobil pemadam Tangsel dibantu pemadam DKI Jakarta dan Depok berusaha keras memadamkan api yang membakar kios dan bangunan semi permanen di pasar tersebut. Petugas berhasil memadamkan api pada pukul 18.30 Wib, sehingga api tidak meluas menyambar lapak pedagang lainnya.
“Saat ini sedang dilakukan proses pendinginan,” tandasnya.
Dugaan sementara kebakaran terjadi karena gesekan arus pendek dan diduga adanya kabel liar di pasar tersebut. “Belum dipastikan kerugian materinya berapa, untuk korban saat ini tidak ada. Yang pertama karena di pasar banyak colokan listrik yang menumpuk numpuk dan angin juga cukup kencang.
Ketua RT 01/01, Kelurahan Cipayung, Ciputat, Anhar Pane, menuturkan, dirinya menduga sumber penyebab kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting. Dia sempat beberapa kali medengar suara ledakan dari tabung gas melon milik pedagang maupun warga sekitar.
“Karena di sini kan ada kompor gas, termasuk orang jualan kacang giling,” terang Anhar.
Selain komoditi kacang giling, ada juga pedagang yang jualan isi tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram.
“Pokoknya yang pertama saya selametin itu surat-surat berharga duluan,” tuturnya. (jarkasih)