SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memimpin langsung rapat koordinasi Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tangerang. Sejumlah persoalan menjadi bahasan utama yakni perkembangan Covid-19, stok sembako dan minyak goreng (Migor) jelang Idul Adha.
Rakor ini turut dihadiri Ketua Pengadilan Agama Tigaraksa, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat se-Kabupaten Tangerang itu digelar di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Jalan Kisamaun Kota Tangerang, Selasa (14/6).
“Hari ini (kemarin, red) Rapat Forkopimda terkait dengan penanganan Covid-19 dan kondisi terakhirnya. Kemudian juga ketersediaan sembako bahan pangan dan juga minyak goreng dalam rangka Idul Adha,” ungkap Bupati Zaki.
Selain itu, kata Zaki, juga dibahas tentang Persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2022/2023, ketersediaan hewan kurban dan juga penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tangerang.
Zaki mengungkapkan, terkait PMK di Kabupaten Tangerang, jumlah suspect hewan yang terpapar PMK sudah lebih dari 200 ekor. Namun kata dia, saat ini sudah dalam penanganan dan perawatan.
“Alhamdulillah, sekitar 30 persen (hewan suspect PMK) ini sudah membaik. Jadi yang penting treatmentnya adalah dirawat selama 10 sampai 12 hari. Insya Allah hewan ternak tersebut bisa sembuh dengan sendirinya,” ungkap Zaki.
Zaki mengimbau kepada seluruh penjual hewan ternak, terutama menjelang Idul Adha untuk segera melapor, apabila ditemukan gejala PMK terhadap hewan-hewan ternak jualannya.
Sehingga kata Zaki, Pemkab Tangerang melalui dinas, instansi terkait bisa segera mengantisipasi dan memberikan obat vitamin, serta bantuan lainnya agar bisa disembuhkan sebelum Hari Raya Idul Adha.
“Kita sedang berkoordinasi untuk menutup pintu-pintu perbatasan dan pengiriman hewan kurban mulai tanggal 25 Juni nanti, untuk mengantisipasi penyebaran PMK,” terang Zaki.
Terkait Covid-19, Zaki mengatakan, Kabupaten Tangerang sudah aman dan terkendali. Bahkan Kabupaten Tangerang sudah masuk ke level 1. Sedangkan untuk Hotel Singgah Yasmin sendiri akan ditutup.
“Adanya varian baru diharapkan masyarakat jangan khawatir dan jangan risau. Selalu patuhi saja protokol kesehatan dengan ketat. Apabila nanti ditemukan maka akan diisolasi di RSU Kabupaten Tangerang,” pungkasnya. (aditya)