SATELITNEWS.ID, WARUNGGUNUNG—Jasad berinisial H, warga Tangerang yang sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dikebumikan oleh petugas kesehatan lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) penanganan Virus corona (Covid-19). H dimakamkan di salah satu TPU Desa Jagayabaya, Kecamatan Warunggung, Sabtu (25/4). Pria berumur 56 tahun tersebut diketahui meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten setelah menjalani perawatan selama satu hari satu malam.
Juru bicara Tim Gugus tugas Covid-19 Kabupaten Lebak Dr. Firman Rahmatullah membenarkan adanya pemakaman menggunakan APD di Desa Jagabaya, Kecamatan Warunggunung, Sabtu (25/4). “Betul sesuai protap bagi petugas saat akan memakamkan PDP harus menggunakan APD lengkap,” jelas Firman saat dihubungi melalui telepon selulernya oleh Satelit News, kemarin.
Firman mengatakan, pasien yang meninggal dunia berasal dari Tangerang itu belum diketahui hasil atau keterangan resmi penyebab kematiannya baik dari RSUD Banten maupun dari RS Kartini yang merujuk. “Kenapa jasad tuan H ini dimakamkan di Desa Jagabaya, karena ada anaknya yang menikah dan berumah tangga di wilayah setempat. Jadi semasa hidupnya atau sebelum meninggal tuan H ini ingin dimakamkan di kampung anaknya tinggal (Desa Jagabaya-red),” ujat Firman.
Meninggalnya pasien tersebut, Firman menegaskan belum ada keterangan secara resmi dari RSUD Banten, namun pasien berstatus PDP. Firman juga menjelaskan meskipun pasien belum di ketahui penyebab kematiannya dan negatif Covid-19, maka pemakaman harus menggunakan APD. “Itu di karenakan SOP RS Banten yang menangani PDP maka pemberlakuannya seperti itu walaupun hasil akhirnya negatif Covid-19”ungkap Firman.
Firman juga berpesan masyarakat agar selalu mengikuti anjuran dari pemerintah seperti tetap berada di rumah, hindari keluar rumah untuk hal yang tidak perlu, jaga jarak, hindari kerumunan dan tetap berperilaku hidup sehat. “Kita ikuti anjuran dari pemerintah kalaupun harus keluar rumah selalu gunakan masker dan aktifkan tim gugus tugas desa dan RT, RW sesuai pesan bupati untuk sama-sama mengawasi pendatang dari zona merah,”tandasnya.
Soal adanya pemakaman salah satu warga yang meninggal yang dimakamkan Desa Jagabaya, lengkap menggunakan APD sempat menjadi sebuah tanda tanya bagi warga setempat. Salah satunya Daud, menurut Daud, dengan kondisi di tengah pandemi Corona ini, warga selalu khawatir dan ketakutan dengan adanya virus tersebut. “Gimana pun juga tidak warga Jagabaya saja yang mengkhawatirkan, dipastikan semua masyarakat lainnya juga akan khawatir ketika ada petugas kesehatan lengkap menggunakan APD saat menguburkan jenazah,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post