SATELITNEWS, LEBAK—Rabu 28 Desember 2022 menjadi malam kelabu buat Jaja dan keluarga. Warga Kampung Kolelet, Desa Kolelet, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak ini gagal tidur lantaran harus memindahkan barang-barangnya dari rendaman air di rumah yang telah ditempatinya belasan tahun akibat luapan Sungai Ciujung.
Jaja mengaku malam itu (Rabu) adalah malam tak menyenangkan bagi keluarganya. Karena ia dan keluarga harus melawan rasa dingin untuk memindahkan barang isi rumah ke rumah saudaranya. Saat itu luapan Sungai Ciujung meningkat. Walaupun kejadian itu bukan yang pertama kali terjadi, namun ia tetap merasakan ketidaknyamanan saat bencana itu terjadi baik terjadi.
“Pukul 22.00 WIB saat hujan lebat terjadi kemudian air naik pada pukul 01.00 WIB. Saat itu pula tadinya saya dan keluarga mau tidur, namun air mulai masuk ke rumah. Dengan cepat air itu terus meningkat hingga sepinggul orang dewasa,” kata Jaja, saat ditemui di rumahnya, Kamis (29/12/2022).
“Yang tadinya mau tidur lelap nggak jadi, karena banjir. Saya dan keluarga secara bergotong royong memindahkan barang berharga ke rumah kerabat saya agar terhindar dari bencana air luapan Sungai Ciujung,” timpalnya.
Jaja menjelaskan, jarak antara Sungai Ciujung ke rumahnya sekitar 100 meter. Menurutnya, lokasi tempat tinggalnya merupakan langganan bencana banjir terjadi. “Ya memang kalau di sini langganan banjir, pengennya mah sih pindah tempat tinggal akan tetapi gimana ya, saya orang tidak mampu,” ucapnya.
Ia menambahkan, pemerintah desa telah meninjau lokasi kejadian terjadinya bencana serta memberikan sejumlah bantuan kebencanaan kepada dirinya. “Alhamdulillah tadi juga ada yang ke sini, saya juga sedang melakukan pembersihan rumah, sekitar jam 10.00 WIB tadi mulai surut, semoga tidak terjadi bencana banjir lagi,” harapnya.
Banjir yang kerap terjadi disaat Sungai Ciujung meluap, Jaja berharap, agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap dampak bencana yang menimpa masyarakat Lebak terkecuali masyarakat di Desa Kolelet. “Saya merasa sedih karena rumah saya selalu menjadi langganan banjir, semoga pemerintah bisa lebih mempertimbangkan relokasi sejumlah rumah yang selalu terdampak banjir,” harapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Febby Rizki Pratama membenarkan kejadian tersebut. Bahkan pihaknya sudah meninjau ke lokasi rumah yang terdampak banjir. Menurut Febby, Sungai Ciujung memang mengalami luapan yang cukup tinggi sehingga debit volume air mencapai 717 M2/detik.
“Benar telah terjadi bencana banjir yang membuat sejumlah rumah warga Desa Kolelet terendam banjir. Salah satunya keluarga Jaja. Relawan sudah meninjau ke lokasi teresebut,” kata Febby. “Bagi masyarakat Lebak tetap waspada jangan sampai lengah, segera persiapkan diri untuk menghadapi cuaca ekstrem, terus bagi warga Lebak yang lokasi pemukimannya dekat sungai Ciujung jangan sampai mendekati sungai tersebut, jika terjadi bencana segera hubungi pihak terkait, kami berkomitmen akan selalu siap siaga membantu kalian,” imbaunya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post