SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Inflasi, resesi yang membayangi tahun 2023 ini membuat Pemkot Tangerang “pasang kuda-kuda” alias bersiaga. Karenanya, segala potensi dikerahkan guna meminimalisir dampak buruk bila sampai terjadi krisis
Salah satunya adalah dengan melibatkan kelompok masyarakat untuk menyiapkan sumber bahan pangan. Melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Pemkot Tangerang menggelar Training of Trainer (ToT) Pembibitan Tanaman bagi Calon Saka Taruna Bumi Kwarcab Pramuka Kota Tangerang dari tanggal 19-20 Januari 2023 bertempat di Balai Pertanian Terpadu UPT Hortikultura DKP Kota Tangerang di kawasan Neglasari, Kota Tangerang.
“Kami hari ini mengadakan kegiatan training of trainer untuk calon anggota Saka Taruna Bumi di Kota Tangerang karena, sebelumnya sempat vakum dan hari ini kita coba membangkitkan lewat DKP. Kita berikan materi pembibitan tanaman cabai dan kegiatannya full penanaman bibit sampai pemindahan pupuk dan polybag, jadi semuanya hari ini mulai penegak, pandega dan pembina mengikuti ToT,” ujar Sandy Anggara pengurus Kwarcab.
Disinggung mengapa memilih cabai, dia mengatakan bahwa hal itu berdasarkan arahan wali kota pada saat apel. “Kita ini diprediksi masuk resesi, maka dengan ketahanan pangan akhirnya kita coba untuk mengurangi dampaknya. Terlebih menanam cabai, bawang dan tomat kalau fokus tidaklah sulit,” ungkapnya.
Untuk itu, ucapnya program ini akan coba disebar ke sejumlah sekolah. Diharapkan nantinya di setiap sekolah itu baik SD dan SMP akan menanam cabai. “Kita punya program 1 juta cabai di Kota Tangerang,” ujarnya. Karenanya ke depan akan coba dilaksanakan 1 orang siswa dengan 10 bibit cabai. “Jadi nanti yang diberi materi di sini bisa kembali memberikan materi kepada para guru di sekolah,” ucapnya.
Sementara Plt Kepala UPT Pertanian Terpadu DKP Kota Tangerang Solikhin P menyampaikan, para peserta akan diberikan teori maupun praktik. “Nanti adik-adik sekolah ini menjadi kepanj ngan tangan penyuluh untuk membina ke sekolah-sekolah dan akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan,” ucapnya. Dia menyampaikan, total ada 90 peserta selama dua hari. “Ini masih untuk ToT tingkat dasar, nanti diseleksi lagi, dan lab-nya di UPT,” ujarnya. (made)
Diskusi tentang ini post