SATELITNEWS.ID, SERANG–Sejumlah Desa di Kabupaten Serang, hingga saat ini belum menyelesaikan pendataan masyarakat terdampak Covid-19. Akibat keterlambatan tersebut, proses pendistribusian bantuan yang akan diberikan untuk masyarakat terhambat.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang, Sri Rahayu Basukiwati mengatakan, data yang sudah masuk kepadanya untuk sementara ini, sebanyak 162.135. Namun data itu-pun, ada yang masih di entri dan sebagian ada yang masih belum masuk dari Desa.
“Tapi nanti kalau bantuan mau didistribusikan dari pusat dan Provinsi, kita tinggal saja. Salah mereka sendiri, lama. Daripada pendistribusian bantuan yang lain lambat,” kata ibu yang akrab disapa Yayu ini, Rabu (29/4).
Katanya, pendistribusian bantuan sendiri untuk dari Provinsi Banten, rencananya akan dimulai pada bulan Mei. Sedangkan dari Pemerintah Pusat, diperkirakan dimulai Akhir April dan Mei, melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) dan PT Pos.
“Makanya kita tunggu datanya dari Desa, minggu ini. Kita enggak tahu kendalanya apa, Kepala Desa yang tahu. Yang komunikasi itu pak Kadis Pemdes (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa). Kita kan kerjasama dengan Kadis Pemdes, harus lintas sektor,” tuturnya.
Namun demikian tambahnya, untuk mengantisipasi masyarakat terdampak ekonomi (sampai kelaparan), pihaknya telah mendistribusikan bantuan dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Corporate Sosial Responsibility (CSR). Per Kecamatan ada sebanyak 100 karung beras, yang berisi 10 kilogram untuk satu Kepala Keluarga (KK), yang didistribusikan terhadap masyarakat sangat miskin.
“Kita tidak mau ada masyarakat yang tidak makan. Mungkin selama ini mereka makan, dapat bantuan dari tetangga. Tapi kalau tetangganya enggak jualan enggak apa, dalam kondisi seperti ini tentunya tidak dapat membantu,” ujarnya.
Ia juga berharap, proses pendataan yang dilakukan oleh aparatur Desa melalui RT dan RW, sesuai dengan kriteria. Mengingat, waktunya sangat terbatas. “Kalau harapan kita begitu. Kita percayakan kepada RT/RW, Desa dan Kecamatan. Nanti kita membuat juga, semacam tanggungjawab mutlak bahwa ini hasil mereka. Kita juga akan melakukan kroscek, kita punya aplikasi dan system. Cuma memang dalam kondisi seperti ini mungkin ada rumahnya bagus, dia tidak bekerja bisa juga tidak makan, karena di PHK misalnya,” pungkasnya.
Sementara, Camat Cikande, Mochamad Agus mengaku, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19. Data sementara yang masuk mencapai 9.192 orang. “Desa yang ngedata,” tandasnya singkat. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post