SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang memastikan, hingga akhir 2020 tidak ada pelatihan tenaga kerja seperti yang biasa dilakukan di desa-desa. Hal itu dikarenakan, anggaran pelatihan yang bersumber dari Bantuan Gubernur (Bangub) sudah dialihkan untuk menangani Covid-19.
Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Serang, Sutarya mengatakan, anggaran bersumber dari Bangub yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 senilai Rp 3 Miliar.
“Kalau dari APBD, tidak ada. Karena kita Gugus Tugas Ketenagakerjaan dengan bidang pelatihan, maka bidang pelatihan menghasilkan produk,” kata Sutarya, kemarin.
Katanya, hasil kolaborasi tersebut akan dilaksanakan pelatihan singkat, yang salah satu komponen pesertanya adalah pekerja yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau di rumahkan. “Jadi ada pelatihan 2 minggu, produknya ada buat westafel, masker, baju hazemat, itu dari anggaran Bangub. Judulnya, pemberdayaan masyarakat yang kena PHK dibantu diberi pelatihan, nanti diberi uang saku, pelatihan di BBPLK, jadwal dari sana. Kita hanya siapkan peserta dan budget yang dibutuhkan,” terangnya.
Menurutnya, peserta pelatihan tersebut satu kelas terdiri dari 16 orang. Disana ada pelatihan menjahit juga ngelas. Dalam pelatihan itu, ditargetkan bisa menghasilkan 112 westafel, 4.000 masker, Faceshild hingga 4.000 baju hazemat.
“Mudah-mudahan, bisa selesai 3 bulan kedepan. Latihan sambil praktek selama dua minggu. Waktu pelaksanaan, tunggu anggaran yang masih diajukan ke Bappeda, mudah-mudahan secepatnya,” tuturnya.
Selain itu, saat ini Pemerintah Pusat juga ada pendaftaran kartu prakerja. Namun demikian, untuk pendaftaran menggunakan sistem online. Sehingga pihaknya tidak bisa memantau perkembangan jumlah pendaftar.
“Kita tidak bisa pantau, karena sifatnya personel. Kita tidak dapatkan tembusan, karena langsung ke yang bersangkutan,” kilahnya.
Ditambahkannya dalam hal ini, Disnakertrans hanya membantu proses pendaftaran bagi masyarakat yang belum paham dengan membuka posko kartu prakerja di kantornya. “Kalau tanya caranya, bisa kita bantu, selebihnya daftar sendiri. Itu di tes melalui sistem, diterima atau tidak itu langsung ke yang bersangkutan pemberitahuannya. Tiap hari variasi (jumlah pendaftarnya,red), tidak ketahuan juga mungkin yang bisa sendiri tidak datang ke Disnaker. Mungkin banyak yang paham, tidak datang ke kita,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post