SATELITNEWS.COM, LEBAK—Puluhan massa yang tergantung dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak menggelar aksi demo di Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak, Rabu (12/07). Mereka menuding, kantor korps Adhyaksa itu tak maksimal kerja lantaran banyaknya kasus yang mandek tanpa kejelasan.
Demo yang dijaga petugas dari Mapolres Lebak, berlangsung tegang. Sesekali massa mencoba menerobos pagar betis petugas, bahkan menaiki pagar pintu masuk kantor kejari. Polisi yang menghadang bahkan nyaris baku hantam setelah sama seorang pendemo mendorong ban bekas yang masih menyalapi api. Petugas yang menghadang pun mendapat perlawan dari massa lainnya, kericuhan pun nyaris tak terbendung. Hingga akhirnya massa kembali melakukan orasi sembari membakar ban bekas.
“Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan kami atas kinerja Kejari Lebak karena tidak jelasnya penuntasan dugaan kasus korupsi,” kata Ketua HMI Lebak, Ratu Nisya Yulianti, di sela aksi, Rabu (12/07/2023). Dia menyebut, sejumlah dugaan kasus korupsi itu antara lain dugaan praktik pungli proses pembebasan lahan tambak udang di Malingping dan dugaan korupsi dana beasiswa mahasiswa di salah satu universitas.
“Kami mendesak Kejari Lebak mengusut tuntas kasus tindak pidana korupsi di Lebak, karena sudah lama justru tidak ada kepastian hukum. Kami sangat kecewa kejari tidak berani mengungkap dugaan kasus korupsi yang sejak tahun 2020 sampai 2023,” tegas Ratu Nisya.
Mahasiswa mengancam bakal kembali menggelar aksi demonstrasi yang melibatkan lebih banyak massa jika tidak ada kejelasan dari penanganan dugaan kasus korupsi tersebut. Bahkan, demo bakal digelar ke Kejati maupun Kejagung. “Pasti, kami pastikan akan kembali menggelar aksi yang sama agar keadilan bisa ditegakkan dan pemberantasan KKN di Lebak harus serius dilakukan,” katanya.
Massa yang terus berorasi membuahkan hasil untuk bertemu dengan pejabat Kejari Lebak. Mereka pun di izinkan untuk melakukan audiensi menyampaikan apa saja yang menjadi tuntutan dalam aksi tersebut.(mulyana)
Diskusi tentang ini post