SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG–Krisis air bersih akibat kemarau panjang yang melanda wilayah Pandeglang, masih terus terjadi. Alhasil, petugas dan relawan kemanusiaan tak henti – hentinya menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak.
Kini, giliran Kampung Cipaheut RT 002 RW 003, Desa Mekarjaya, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang, yang mendapat suplay bantuan air bersih. Karena, sekitar 200 Kepala Keluarg (KK) lebih sudah jalan 2 bulan ini mengalami krisis air bersih.
Staf Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyana mengatakan, kali ini bantuan disalurkan ke warga di Kampung Cipaheut RT 002 RW 003 sekitar 120 KK, di RT 003 RW 003 sekitar 50 KK, di Kampung Kadulisung RT 002 RW 002 sekitar 30 KK, di Kampung Kadutapen RT 004 RW 003 sekitar 70 KK, dan di Kampung Pasireurih RT 003 RW 004 sekitar 45 KK.
“Penyaluran di fokuskan di Desa Mekarjaya, Kecamatan Mekarjaya,” kata Ade, Sabtu (9/9/2023).
Katanya, krisis air bersih yang dialami warga akibat sumur bor atau sumber air milik warga kering, alias tidak ada airnya. Sehingga, untuk kelangsungan hidupnya sehari – hari, warga kesulitan. Sekaligus, terkendala untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK).
“Oleh karena itu, kami bersama aparatur Desa dan Kecamatan, membantu warga menyalurkan air bersih,” tandas Pembina Perkumpulan Boedak Saung ini.
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang, Baihaki Rahmat menambahkan, pengiriman air bersih ini bukan pertama kalinya selama kemarau panjang ini. Bahkan ia mengaku, sudah lebih dari puluhan Desa didatanginya, dengan kuantitas warga ribuan orang yang mengalami krisis air bersih.
“Prediksi BMKG, puncak kemarau panjang akan terjadi pada akhir September. Mudah – mudahan kondisi ini segera berlalu, dan masyarakat dapat beraktivitas normal sebagaimana mestinya. Jangankan sehari dua hari atau berbulan – bulan, kebutuhan air dalam kehidupan itu hitungannya per detik. Enggan air, sudah dipastikan akan kesulitan,” ungkap Rahmat.
Pria yang akrab disapa Mamat ini juga menyatakan, penyaluran air bersih akan terus dilakukannya secara marathon. Karena, masih banyak warga yang membutuhkannya.
“Bantuan air satu dua tangki, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari – hari,” imbuhnya. (mardiana)
Diskusi tentang ini post