SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Masih minimnya para guru yang lolos seleksi dan memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau sertifikat Diklat Calon Kepala Sekolah (Kepsek), membuat ratusan jabatan Kepsek di Kabupaten Pandeglang masih kosong.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengungkapkan, pihaknya mencacat kurang lebih masih ada sekitar 101 jabatan Kepsek di wilayah Kabupaten Pandeglang yang masih kosong, atau belum ada yang mengisi.
“Semula jumlahnya itu ada sekitar 194 jabatan Kepsek yang kosong. Namun karena sekarang sudah ada sekitar sebanyak 93 orang yang lulus Diklat Calon Kepsek. Jadi sisanya jabatan yang kosong itu ada sekitar 101 jabatan Kepsek,” kata Fahmi usai membagikan sertifikat para Kepsek, Kamis (25/6).
Menurut Fahmi, pihaknya bukan tidak melaksanakan pendidikan. Namun ada tahapan harus lulus seleksi terlebih dahulu untuk mengikuti tahapan selanjutnya (Diklat Calon Kepsek).
“Kalau kami kan menerimanya kalau sudah lulus seleksi, baru kami Diklat sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018, tentang Penugasan Guru sebagai Kepsek,” jelasnya.
Untuk tahun ini Fahmi mengaku, sudah tidak bisa lagi melakukan Diklat untuk para calon Kepsek. Selain sudah dihabiskan kuotanya, juga karena belum ada lagi hasil seleksi yang disetorkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pandeglang.
“Tadi juga sudah saya sampaikan ke Dindikbud, segera melakukan seleksi kembali. Sehingga kami punya data untuk di-Diklat-kan, karena salah satu persyaratan ikut Diklat itu harus lulus seleksi yang dilakukan Dindikbud,” katanya.
Lanjut Fahmi, jika pada perubahan anggaran nanti ada untuk melakukan Diklat Kepsek, maka bakal dilaksanakan. “Jika tidak ada anggaran pada perubahan anggaran nanti, dengan terpaksa kami laksanakannya tahun depan,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengingatkan, kepada para Kepsek yang sudah lulus pendidikan dan menerima sertifikat merasa besar kepala dan arogan, karena bakal menjadi Kepsek.
“Ibu (Irna menyebut dirinya) harap ditengah pandemi ini mereka harus banyak mengasah kepemimpinan, daya kritis, kemampuan dan komunikatif, karena banyak pemimpin yang tak bisa komunikasi politis, humanis, bicara sosial dan lainnya. Pokoknya tadi ibu tekankan agar mereka terus belajar, jangan besar kepala dan arogan,” katanya.
Sebelumnya kata Irna, pendidikan calon Kepsek itu biayanya ditanggung sendiri. Namun karena itu membebankan, maka Pemda Pandeglang telah menganggarkan untuk itu semua.
“Iya masih ada kekosongan jabatan Kepsek, mudah-mudahan kekurangannya itu nanti kami bisa anggarkan lagi di tahun 2021. Dulu kan pakai mandiri anggarannya, kasian. Makanya kami anggarkan di APBD untuk Diklat mereka,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post