SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Para pelamar formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Pemkot Tangerang diwanti-wanti agar tidak mudah percaya janji oknum yang mengaku-ngaku bisa meloloskan mereka. Terlebih oknum tersebut meminta agar si calon P3K menyetor uang dengan jumlah tertentu.
“Karena kabarnya sudah ada oknum yang minta ditransfer Rp 20 juta, tapi karena tidak punya uang sebanyak itu, maka baru mengirim setengahnya saja,” ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang, Jatmiko saat mengumpulkan tenaga kontrak K2 di selasar Puspem Kota Tangerang, Rabu (4/9/2024) yang akan mengikuti tes P3K.
Dia memastikan, bahwa rekrutmen P3K dilakukan secara transparan. Bila ada pegawainya yang meminta uang atau materi, maka Jatmiko berjanji bakal memberikan sanksi. “Saya jamin kita lakukan secara transparan dan tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Ya bukan berarti memang tidak mengeluarkan uang sama sekali ya, kalau untuk keperluan seperti misalnya fotocopy berkas itu memang harus keluuar uang,” ungkapnya.
Lebih jauh mantan Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang menambahkan, tahun ini Pemkot Tangerang mendapatkan formasi P3K sebanyak 5.186 yang terdiri dari formasi guru sebanyak 2.510 formasi, kesehatan sebanyak 1.019 serta tenaga teknis 1.657. Dari jumlah tersebut, 961 merupakan tenaga K2 prioritas.
“Meski masuk kategori prioritas mereka harus tetap ikut ujian. Jadi memang ada konsep berbeda buat mereka yang nggak lulus ujian. Kalau yang lulus mendapatkan NIP langsung jadi PPPK, sementara yang nggak lulus tetap dapat NIP juga, tapi statusnya PPPK Paruh Waktu. Itu jawaban dari Kemenpan RB. Mereka (Kemenpan RB yang menyampaikan seperti itu waktu kami dipanggil ke Jakarta,” ujarnya. Tes sendiri menggunakan sistem CAT di Unbaja Serang.
Sementara Pj Wali kota Tangerang Nurdin menyampaikan, dari tenaga kerja kontrak yang ada di Kota Tangerang saat ini sudah ada yang mengabdi hingga 20 tahun. “Makanya tadi kita beri arahan kepada tenaga K2 ini agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Jangan lupa berdoa, membaca dan belajar sehingga pada saat pelaksanaan tes, maka Insya Allah bisa berhasil,”ujarnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar mereka tidak kasak-kusuk. Sebab tes tidak dipungut biaya dan tidak perlu meminta dukungan ke sana- kemari. “Kalau ada oknum yang mengaku-ngaku bisa meloloskan maka bisa lapor panitia atau Kepala BKPSDM, tapi kalau sudah langsung keluar duitnya berarti lapor ke Polres,” pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post