SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang bereaksi cepat, terkait pemberitaan dan kondisi yang dialami M. Dudu (8), warga Kampung Cibatung, Desa Medong, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Pandeglang, Nandar Suptandar menyatakan, hasil koordinasinya dengan tim kesehatan Puskesmas Mekarjaya dan tim kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes), diketahui bahwa anak dari Nurdiansyah (39) itu tidak menderita gizi buruk sejak lahir atau dalam kurun waktu 8 tahun tersebut.
Katanya, M.Dudu lahir pada tahun 2016, pada saat akan lahiran, Nurdiansyah membawa istrinya ke Paraji. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda untuk lahir, yang kemudian di bawa ke Bidan Desa di Desa Medong.
“Saat di bidan desa, istri Bapak Nurdiansyah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk proses persalinannya. Tetapi, tetap tidak ada kemajuan bayi akan lahir. Selanjutnya, Bidan Desa berkoordinasi dengan Puskesmas Mekarjaya dan RSUD Berkah, untuk dirujuk,” kata Nandar, Rabu (11/9/2024).
Di hari itu juga menurutnya, dilakukan operasi SC di RSUD Berkah Pandeglang. Saat bayi lahir, dokter menduga Hidrosefalus, kemudian menganjurkan untuk dirujuk ke RSUD Banten, yang selanjutnya dilakukan operasi.
Setelah Dudu selesai menjalani operasi dan rawat inap, tambah Nandar, keluarga membawanya pulang ke rumah. Selama di rumah, Dudu dilakukan pemantauan oleh tim Kesehatan Puskesmas Mekarjaya dan di bantu saat akan kontrol.
“Pada tahun 2019 – 2020, Dudu tidak menjalani kontrol kembali ke RS, karena saat itu masa pandemi Covid-19 akan tetapi masih dalam pemantauan Tim Kesehatan Puskesmas Mekarjaya. Dudu baru dirujuk untuk kontrol kembali ke RSUD Berkah, di bulan Maret 2021, dan dalam pendampingan Tim Kesehatan Puskesmas. Bahkan, pihak Desa Medong juga turut membantu,” paparnya.
Pada saat di RSUD Berkah, tambahnya, diperiksa dan dilakukan CT Scan. Setelah rujukan tersebut, Dudu diketahui tidak ada perkembangan seperti pada anak seusianya, dan didiagnosa gizi kurang.
Tahun tersebut bantuan silih berganti berdatangan, baik dari Puskesmas, Desa Medong, Kecamatan, maupun Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial,
Adapun bentuk bantuan, berupa susu pertumbuhan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Bantuan Beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Selain itu, Nurdiansyah yang merupakan guru ngaji, mendapatkan bantuan Insentif dari Desa.
Ditambahkannya, bulan Juni 2023 pasien di rujuk Kembali ke RSUD Banten, dengan diagnosa Pneumonia dan Gizi Buruk. Bahkan, sempat menjalani rawat jalan dan rawat inap, dan sampai masuk Ruang PICU karena pencernaan bermasalah yang mengakibatkan inteks makanan berkurang.
Dari hasil pendampingan tersebut sampai dengan Juli 2024, Dudu mengalami penurunan berat badan dan terlihat kesehatannya menurun.
“Tim kesehatan hanya bisa memantau dan berkoordinasi dengan Desa dan Kecamatan, untuk membantu Dudu,” tuturnya.
Diketahui, Dudu (8) diduga menderita penyakit gizi buruk dibawa tim relawan Fesbuk Banten news (FBn) ke RSUD Banten, untuk mendapatkan penanganan kesehatan Intensif dari tim medis disana, Selasa (10/9/2024).
Kesehatannya semakin memperihatinkan, dan butuh uluran tangan para dermawan. Karena pihak keluarga, sangat berharap Dudu dapat sembuh dan tumbuh sebagaimana anak – anak seusianya dengan normal. (mardiana)
Diskusi tentang ini post