satelitnews.com, RANGKASBITUNG–Bekas galian tanah urukan di Kampung Banjarsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung merenggut nyawa Susilawati Salsabila (10). Korban yang masih duduk di kelas 4 SD itu tewas tenggelam saat bermain di genangan air bekas galian tanah yang sudah lama tutup tersebut, Sabtu (18/1).
Kepala Unit Reserse Kriminal Polisi Sektor Rangkasbitung Ipda Supar menyatakan, korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa. Tidak membutuhkan lama, korban langsung dievakuasi.”Menurut keterangan saksi korban bersama temannya mau mencari orangtuanya. Di tengah perjalanan, korban yang ingin main air masuk ke dalam genangan hingga menyebabkan korban tenggelam,” ujar Ipda Supar, Minggu (19/1).
Menurutnya, menyaksikan temannya tenggelam, Mawar berteriak meminta pertolongan warga. Mendengar teriakan Mawar, warga di sekitar lokasi langsung mendatangi dan menyelamatkan Salsabila.”Saat korban diangkat warga kondisinya sudah meninggal dunia. Keluarga menolak jasad korban diautopsi dan memilih langsung dikebumikan,” katanya.
Ipda Supar menambahkan, hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi bekas galian tanah urukan tidak adanya pagar yang mengelilingi bekas galian tanah tersebut, sehingga lokasi tersebut sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat setempat. Maka kejadian yang dialami Salsabila tidak terulang kembali, kepolisian memasang garis polisi (police line).”Kita pasang garis polisi di lokasi galian yang sudah lama tidak digunakan tersebut, untuk menghindari korban jiwa lainnya,” tandasnya.
Sementara pihak keluarga saat dimintai keterangan enggan memberikannya terkait kematian bocah 10 tahun tersebut. Namun musibah yang dialami Salsabila tersebut saat ini masih ditangani polsek.”Untuk korban sudah dimakamkan, saya berharap bekas galian tanah itu harus diuruk kembali agar tidak memakan korban jiwa,” salah seorang warga setempat, Apendi.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post