SATELITNEWS.COM, SERANG – Penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Serang, hingga akhir tahun 2024 ini belum terserap 100 persen, dari total alokasi pupuk sebanyak 19.642 ton. Penyebabnya, banyak para petani yang belum melakukan penebusan.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang, Titi Purwitasari mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi untuk urea sebanyak 19.642 ton dan pupuk NPK 14.708.
Sedangkan untuk realisasi sampai dengan Agustus, sebanyak 9.278 dan 6.063 dengan total realisasi 58,37 persen.
“Jadi kita punya distributor 5, yang mencakup 29 kecamatan, jumlah kios sebanyak 114 kiosnya, disini harga NPK dan Urea masih sama,” ujarnya, Senin (1/12/2024).
Titi menuturkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk para petani di Kabupaten Serang di tahun 2024 ini, ada tambahan yang semula 11.431 ton menjadi 19.642 ton atau ada penambahan sekitar 8 ton.
Namun demikian, Titi memprediksi, alokasi pupuk bersubsidi tersebut kemungkinan untuk tahun 2024 ini tidak terserap hingga 100 persen.
Karena, banyak para petani sebelumnya tidak melakukan penebusan lantaran musim kemarin tidak ada tanam.
“Dengan kondisi realisasi sampai dengan Agustus yang seharusnya sudah mencapai 70 persen, kemungkinan akan terjadi sisa, apalagi para petani sempat tidak melakukan tanam akibat kemarau, kemudian pasca panen, jadi mereka baru aktif melakukan penebusan di September dan Oktober,” tuturnya.
Terkait dengan proses pendistribusian, Titi mengungkapkan berdasarkan peraturan Perdagangan Republik Indonesia nomor 4 tahun 2023 terkait penyaluran pupuk bersubsidi, pihaknya telah membentuk tim untuk pembentukan komisi pengawas bersubsidi.
Titi pun menegaskan untuk alokasi pupuk yang tidak terserap di tahun 2024, kemungkinan akan didistribusikan untuk tahun 2025. (sidik)
Diskusi tentang ini post