SATELITNEWS.ID, KARAWACI—Di tengah pandemi Covid-19 dengan segala pembatasannya, sekolah di Kota Tangerang berupaya tetap produktif. Meski tidak ada kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, namun bukan berarti pula tidak ada pula ‘sesuatu’ yang dihasilkan.
SMP Negeri 6 Kota Tangerang contohnya. Sekolah yang beralamat di Jalan Cemara Raya Perumnas I, RT.001/002, Kecamatan Karawaci ini berhasil melakukan pembibitan sayur mayur seperti terong, bayam, casim, kangkung, tomat hingga cabai. Memanfaatkan lahan kosong halaman, pihak sekolah menggunakan media tanam berupa tanah yang sudah dicampur merang dengan membuat lahan persemaian bibit tanaman beralas terpal.
Usai bibit dalam lokasi persemaian memasuki waktu yang cukup, bibit-bibit tersebut selanjutnya ditanam di atas polybag. Dengan begitu, keberadaan bibit-bibit tanaman tersebut sama sekali tidak merusak halaman sekolah.
Tak cuma tanaman, SMPN 6 Kota Tangerang juga memiliki empang ternak ikan lele dengan memanfaatkan lahan kosong di belakang gedung sekolah. Meski tidak luas, namun dalam kolam tersebut ada 2.000 bibit ikan lele yang ditebar.
Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, sesuai arahan walikota, lahan kosong baik di sekolah maupun di masyarakat harus ditanami. Diharapkan, dengan kegiatan pembibitan tersebut nantinya bisa mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintah khususnya untuk menghadapi dampak ekonomi akibat Covid-19.
Terkhusus di SMP N6 menurut Jamal, bisa dijadikan pilot project. “Bisa dikatakan luar biasa, karena SMPN 6 Kota Tangerang sudah menyemai bibit sayuran. Dan mereka juga punya empang lele maupun ikan nila,” ujarnya, Kamis (03/09).
Jamal menambahkan, nantinya bibit-bibit sayur mayur ini akan dibagikan kepada masyarakat sekitar untuk dikembangkan, khususnya kepada mereka yang paling terdampak Covid-19. “Untuk SMP negeri, kita targetkan ada 33 sekolah ditambah sekolah swasta yang ikut dalam program ketahanan pangan ini,” jelasnya.
Sementara Kepala SMPN 6 Kota Tangerang, Maksum menambahkan, pemanfaatan lahan kosong di sekolahnya untuk diisi tanaman produktif sudah dilakukan sejak dirinya menjabat kepala sekolah pada 2012 lalu.
“Saya lihat di sini tanahnya luas, maka saya memutuskan untuk mengisinya dengan tanaman, baik sayuran, tanaman produktif maupun tanaman lainnya. Selain saya memang senang bercocok tanam, kondisi kini sedang Covid, maka ini saya maksimalkan, termasuk ternak ikan, baik lele, patin, maupun nila bahkan ikan hias,” terangnya.
Maksum menambahkan, bahwa apa yang dilakukan pihak sekolah murni bersumber dari swadaya. “Jadi sebelumnya kita libatkan siswa, tapi setelah Covid-19 dan sekolah diliburkan maka akhirnya kita melibatkan pegawai sekolah. Misalnya ada yang punya bibit apa itu dikumpulkan di sekolah,” pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post