SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Hari pertama PSBB oleh DKI Jakarta tidak terlalu berdampak di Tangerang. Seperti aktivitas KRL di Stasiun Tangerang yang menuju ibu kota masih terlihat ramai pada Senin (14/09), pagi.
KRL rata-rata diisi oleh warga Tangerang yang bekerja di DKI Jakarta. Mereka masih tetap beraktifitas di Jakarta. Padahal, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan bahwa selama PSBB total ini berlaku maka perkantoran sementara ditiadakan atau bekerja dari rumah (work from home).
Salah seorang penumpang KRL warga Tangerang yang bekerja di DKI Jakarta, Irwandi mengatakan, dirinya memang telah mendapat instruksi untuk libur. Namun, ia masih menunggu instruksi resmi dari perusahaan. “Sebagian memang ada yang sudah WFH. Mungkin nyusul,” ujarnya kepada Satelit News, kemarin.
Saat berpergian ke Jakarta, diakui pria 37 tahun selalu membawa Surat Izin Keluar Masuk (SKIM). Meski saat ini kata dia seperti tak berlaku. “Awalnya doang. Cuma sekarang-sekarang ngga pernah ditanyain tuh. Tapi bawa mah bawa (SKIM). Takutnya ditanyain kan. Memang kan dari awal harus bawa kan,” ujarnya.
Meski demikian, protokol kesehatan terlihat dijalankan. Mulai dari jaga jarak hingga menggunakan masker. Warga biasa pun nampak berlalu-lalang. Namun, bila tak menggunakan masker, petugas tegas melarang penumpang masuk KRL.
Hal senada diungkapkan penumpang lainnya, Sofi. Dia juga mengaku masih bekerja. Dirinya memang khawatir akan terpapar Covid-19 namun selama belum ada kebijakan terkait WFH dari kantornya maka dia akan tetap bekerja. “Saya nunggu aba-aba saja dari kantor. Ya kalau urusan ini (Covid-19) kan biar perusahaan dan pemerintah saja lah,” kata dia. Selama beraktivitas di DKI Jakarta diakui Sofi, dia selalu membawa SKIM. “Bawa kalau itu (SKIM),” imbuhnya.
Sofi mengakatakan, kebijakan PSBB total yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta memang baik dilalukan demi mempercepat penanganan Covid-19. Namun hal tersebut diharapkan dapat diimbangi dengan kebijakan terkait perputaran ekonomi.
“Banyak juga kan yang di PHK gara-gara PSBB. Harapannya harus ada solusi untuk itu. Jaminan untuk warga saat kena PHK atau perusahaan yang tumbang gara-gara PSBB ini,” jelasnya.
Sementara pantauan Satelit News di Poris Plawad, Cipondoh nampak lengang. Tidak banyak aktivitas di deretan loket bus antar kota antar provinsi (AKAP). “Semenjak buka pada 20 Juni lalu belum ada kenaikan jumlah penumpang, ditambah lagi PSBB sekarang diperpanjang makin sepi,” ujar kepala Terminal Poris Plawad, Alwien Athena. (mg01/mg02/made)
Diskusi tentang ini post