SATELITNEWS.ID, KOSAMBI—Warga eks Irigasi Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, kembali melakukan aksi unjuk rasa, di Jalan Parimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (26/2). Puluhan warga yang berunjukrasa menuntut keadilan kepada PT Angkasa Pura (AP) II, sebagai otoritas pengelola Bandara Soekarno-Hatta, untuk memberikan ganti rugi bangunan rumah.
Almah, salah satu warga Rawa Burung mengatakan, puluhan warga turun ke Jalan Perimeter Utara dengan membawa spanduk bertuliskan tuntutan agar kompensasi kerugian bangunan rumah segera ada kepastian pembayarannya. Pasalnya, dia sudah tidak tahu lagi harus tinggal dimana dan harus berbuat apa.
“Tolong kami pak. Kami tidak tau harus bagaimana lagi. Kami mau tinggal dimana nanti,” kata Almah (57), salah satu peserta aksi kepada Satelit News, Rabu (26/2).
Hermanto (50) warga lainnya menambahkan, saat ini masyarakat eks irigasi hanya berharap pengelola bandara dalam hal ini PT AP II dapat memberikan kompensasi atas bangunan yang mereka bangun dengan susah payah. Bahkan kata dia, upaya hukum pun dilakukan. Meski kemudian patah karena dalam putusannya Pengadilan Negeri Tangerang menolak gugatan warga, atas ganti rugi bangunan yang mereka dibangun di lahan negara tersebut.
“Kami tahu kami kalah di pengadilan. Tapi kami harap PT AP II mau mengganti bangunan yang kami bangun dengan uang kami sendiri,” ungkapnya di lokasi.
Kata Hermanto, jika tuntutan warga tidak dikabulkan oleh pihak bandara, maka warga akan tetap bertahan melakukan aksi dan menutup Jalan Perimeter Utara. Dia berharap ada titik terang yang diberikan pihak AP II untuk masyarakat Rawa Burung.
“Ya kami bertahan. Kami tidak punya pilihan lain. Kami hanya minta pengertian dari mereka,” tukasnya.
Lilis (40), yang juga warga terdampak merasa prihatin atas perlakuan PT AP II. Pasalnya sejak proyek tersebut berjalan, banyak warga yang sengsara. “Banyak warga eks irigasi yang sekarang tidak punya rumah tinggal. Bahkan mereka ada yang tinggal di kebon timun, mengontrak tapi tidak bisa bayar,” ujarnya.
Menurut dia, jika nantinya pihak PT AP II tidak merespon atau menanggapi permintaan warga, pihaknya akan tetap melakukan aksi hingga didengar. “Kami kompak sampai ada hasil akan kami lakukan untuk mendapatkan hak kami. Kalau sampai PT AP II tutup mata, kami akan tetap berjuang sampai kapan pun. Kalau perlu kami akan bertemu Pak Presiden,” ujarnya.
Lilis menyayangkan, aksi turun ke jalan kali ini juga tidak menemui titik terang kepastian pembayaran kompensasi ganti rugi bangunan rumah yang terdampak pembangunan runway 3 Bandara Soekarno-Hatta. “Hari ini kami kembali tidak menemui kepastian. Meskipun tadi pihak AP II datang belum kasih kepastian,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post