SATELITNEWS.ID, CIPONDOH—Larangan mudik lebaran yang ditetapkan Pemerintah pusat sudah berakhir. Sejak ditetapkan pada 6 hingga 17 Mei lalu, para pemudik tidak dapat menggunakan jasa transportasi terutama bus. Sehingga membuat terminal keberangkatan pun ditutup sementara.
Namun, setelah kebijakan itu usai warga perantau pun mulai berbondong-bondong mudik menggunakan bus. Seperti yang terpantau di Terminal Poris Plawad, Cipondoh, Rabu, (19/5). Dua hari sejak kebijakan itu berakhir, sebanyak 909 penumpang berangkat dari Terminal Poris Plawad.
“Tercatat pada kemarin (Selasa/19/5) itu ada 672 penumpang dengan bus sebanyak 91. Sementara hari ini (Rabu/19/5) sampai pukul 12.00 WIB ada 237 penumpang dan bus 36,” ujarnya Kepala Terminal Poris Plawad, Alwien Athena.
Alwien menyebutkan, saat ini penumpang yang berangkat didominasi menuju ke Padang, Sumatera Barat. Pada Selasa (19/5), sebanyak 355 orang yang berangkat jumlah tersebut akan terus bertambah tiap harinya.
“Kalau saat ini masih terlihatnya didominasi penumpang yang ke arah Padang. Ada juga yang ke Madura dan Jawa Tengah. Artinya mungkin mereka pikir tidak ada penyekatan, karena arus balik,” katanya.
Walaupun masa pasca larangan mudik lebaran, namun Alwien mengimbau agar para penumpang mengantongi surat rapid tes antigen. Apabila tidak ada bakal diarahkan untuk melakukan tes GeNose C19 bagi penumpang di terminal.
“Kami imbau membawa surat apabila belum. Ada tes GeNose C19 di terminal ini. Kalau yang mau tes, dipersilakan. Kami imbau juga mereka untuk melakukan tes antigen sendiri,” jelasnya.
Salah satu calon penumpang Bus, Fauzan mengaku alasannya mudik lantaran sudah absen pada tahun lalu. Sehingga membuatnya tak dapat memendam kerinduannya pada keluarga.
“Tahun lalu ga mudik. Kan mau lebaran kemarin mau mudik gak bisa. Terus bisanya sekarang (setelah mudik),” katanya.
Diketahui, pada masa pelarangan mudik lebaran lalu, Pemerintah memperbolehkan warga ke luar kota. Namun harus dilengkapi dengan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) surat keterangan negatif Covid-19.
Diakui, Fauzan dirinya hanya membawa surat keterangan negatif Covid-19 dari hasil tes GeNose yang sudah disediakan Terminal Poris Plawad. “Cuma itu aja (GeNose) buat jaga-jaga,” katanya.
Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) telah merangkum jumlah SIKM yang telah dikeluarkan selama masa pelarangan mudik. Total SIKM yang dikeluarkan mencapai 687.
“Selama pelarangan mudik, kita sudah keluarkan 687 SIKM bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dan bukan untuk urusan mudik. Dimana berdasarkan data, Kelurahan Larangan mengeluarkan 86 SIKM,” ujar Asisten Daerah 1 Pemerintah Kota Tangerang, Ivan Yudhianto.
Berdasarkan data tersebut pengaju SIKM didominasi dengan alasan anggota keluarga sakit sebanyak 441 dan meninggal 143. Kemudian, melahirkan 39, tugas luar kota dan keperluan lainnya masing-masing 27. Serta ibu hamil, 9 orang.
“Dari 687 pemohon SIKM yang disetujui, alasan yang paling banyak ada keluarga yang sakit atau meninggal dunia,” pungkasnya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post