SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Untuk memastikan kualitas komoditi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan peran pendamping saat penyaluran, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Banten, Nurhanah, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) BPNT di Agen E-Waroeng milik Badru yang berada di Kampung Sangku, Desa Awilega, Kecamatan Koroncong, Selasa (25/5). Hasilnya ditemukan komoditas yang kualitasnya buruk.
“Tadi saran saya, masyarakat harus diberikan pilihan karena ini program meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan gizi anak balita. Jadi mereka harus diberikan pilihan, kayak bulan ini misalnya telur dan buah-buahan, terus bulan depan misalnya KPM (Keluarga Penerima Manfaat) ingin sayur sup jadi mereka boleh memilih,” kata Nurhanah, Selasa (25/5).
Meski tidak ditemukan komoditas yang kurang baik, namun Kadinsos masih menemukan permasalahan lain, yakni soal mesin EDC yang sering bermasalah saat digunakan. Oleh karena itu, dia mengaku akan membahas masalah tersebut dengan pihak bank agar kedepannya ada perbaikan.
“Kalau agen kan bentukan bank biasanya bermasalah di mesin EDC, tadi ternyata 120 (mesinnya) sudah berhenti, harus istirahat dulu 2 jam dan nanti dilanjut lagi. Nah ini kan nanti harus dibahas di forum bahwa bisa tidak masyarakat ini tidak terlalu menunggu. Penekanan saya pada teman-teman tolong sesuaikan dengan Pedum,” ujarnya.
Pemilik agen, Badru mengatakan, penyaluran kali ini disekaliguskan dengan bulan depan, jadi jatah BPNT untuk bulan depan diambil sekarang. Dia juga menyampaikan, bahwa kualitas komoditi BPNT yang saat ini disalurkan sudah baik dan sesuai yang diharapkan.
Kata Badru, agen miliknya menaungi 3 desa yakni Desa Awilega, Sukajaya dan Desa Gerendong, dengan jumlah KPM sebanyak 242 KPM.
“Alhamdulilah kalau kualitasnya bagus sesuai dengan yang diharapkan. Kalau ada yang kurang bagus, silahkan datang kesini kami pasti ganti, tapi sejauh ini masyarakat tidak mempermasalahkan kualitas, berarti kualitasnya bagus,” katanya.
Badru menjelaskan, di agen miliknya biasanya para KPM akan datang langsung dan mengambil hak mereka. Sedangkan bagi KPM yang berhalangan hadir, maka dari agen akan mengantarkan langsung komoditas ke rumah KPM masing-masing.
“Kalau yang tidak bisa datang nanti diantarkan langsung ke rumahnya. Kayak yang lagi sakit atau ada keperluan lain, kami pasti antarkan ke rumahnya, sebab kasian sama mereka,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post