SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Ribuan calon jemaah haji (Calhaj) dari Kabupaten Pandeglang, baik yang pernah tertunda pada tahun 2020 maupun yang seharusnya berangkat tahun 2021 ini, terancam tak bisa berangkat lagi. Sebab, hingga saat ini belum ada keputusan dari Pemerintah Arab Saudi diperbolehkan atau tidaknya jemaah haji dari Indonesia berangkat.
Padahal hampir semua Calhaj sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan divaksin Covid-19 oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang.
Kepala Seksi Pelayanan Haji dan Umrah Kemenag Pandeglang, Wawan Sofwan mengatakan, hingga kini belum ada keputusan mengenai pelaksanaan rukun Islam kelima itu. Namun pihaknya memastikan Calhaj Kabupaten Pandeglang sudah siap untuk diberangkatkan.
“Jadi persoalan haji, sementara kami melaksanakan apa yang diperintahkan. Tetapi berangkat atau tidak, bukan keputusan kami. Walau berapa pun yang diberangkatkan kami sudah siap,” kata Wawan, saat ditemui di Ruang Kepala Kemenag Pandeglang, Kamis (3/6).
Wawan memastikan, seluruh persyaratan tahapan bagi Calhaj di Kabupaten Pandeglang sudah dilalui. Baik itu dari pengurusan paspor maupun penyuntikan vaksin Covid-19.
“Paspor sudah diselesaikan, vaksin meningitis juga sudah dilakukan, termasuk vaksin Covid-19. Jadi apapun persiapan yang diperintahkan Pusat, sudah kami lakukan semuanya,” imbuhnya.
Pihaknya telah mencatat ada 1.048 Calhaj di Kabupaten Pandeglang yang pemberangkatannya tertunda tahun lalu (2020) akibat pandemi Covid-19. Dari jumlah itu, 926 Calhaj reguler diantaranya sudah menjalani pemeriksaan kesehatan hingga vaksinasi Covid-19.
“Kalaupun ada yang diberangkatkan, kami prioritaskan yang tertunda tahun 2020 lalu. Jadi yang jelas kami menunggu saja keputusannya, karena bagaimana pun prinsip haji itu panggilan dari Allah,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Pandeglang, Endang menegaskan, sangat memahami situasi saat ini yang belum kondusif (Covid-19). “Belum ada informasi tentang kuota haji yang akan berangkat, karena situasi di Arab Saudi juga mengalami persis dengan negara kita. Walaupun dalam rangka ibadah, daripada banyak mudaratnya dari manfaatnya, mungkin mereka punya kebijakan lain,” katanya.
Endang mengaku tidak mempersoalkan andai ibadah haji tahun ini kembali dibatalkan. Karena dinilainya justru akan menjadi keputusan terbaik. Mengingat pelaksanaan ibadah haji merupakan panggilan Allah, sehingga segala keputusannya sudah ditakdirkan.
“Jika hari ini dibatalkan, itu yang terbaik. Karena itu panggilan Allah dan sudah menjadi takdir, siapa yang tahu urusan Allah. Hari ini jadi atau tidak berangkat, itu yang terbaik. Semoga kita tidak mendahului takdir dari Allah,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post