SATELITNEWS.COM, NEGLASARI—Sekejam-kejamnya Harimau, tak akan memakan anaknya. Pepatah itu tak berlaku bagi Ardiansyah. Dia tega membunuh Arsyah Aditya, putra kandungnya yang masih berusia 5 tahun, Senin (16/12). Seusai melakukan pembunuhan di rumah kontrakannya Jalan AMD Manunggal X RT 02 RW 02 Kelurahan Kedaung Wetan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, Ardi berusaha bunuh diri.
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kompol Abdul Rachim mengatakan kasus pembunuhan terungkap ketika salah seorang saksi yang merupakan warga sekitar melihat mertua dari pelaku datang ke rumah kontrakan bersama dengan satu orang anaknya.
“Mereka (mertua pelaku) kemudian menggedor pintu kontrakan yang dihuni pelaku bersama dengan anaknya,” ucap Kompol Abdul Rachim saat dikonfirmasi Senin (16/12).
Namun, kata dia, lantaran tidak mendapat respon dari pelaku (Ardi), kemudian mereka memaksa membuka pintu tersebut dengan mendobraknya. Di dalam kontrakan, Arsya ditemukan dalam keadaan tertelungkup dengan bersimbah darah di atas kasur.
“Saat dicek, korban menderita luka tusuk di bagian leher sebanyak 3 tusukan dan luka tusuk di bagian perut sebanyak 1 tusukan,” ucapnya.
Rachim menyatakan Ardiansyah yang merupakan pelaku juga sudah tergeletak di atas kasur dengan keadaan kritis. “Tapi dia (Ardiansyah) masih bernafas dan ada luka tusuk di perut dan leher, jadi langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Rachim mengatakan Ardiansyah menikah dengan Novi. Keduanya memutuskan pisah ranjang dan baru mengurus proses cerai. Menurut Rachim, sebelumnya pelaku menjemput sang anak di rumah kakeknya yang tidak jauh dari lokasi.
“Untuk sementara kami menduga pelaku melakukan pembunuhan kepada korban kemudian pelaku berusaha untuk membunuh dirinya dengan cara menggorok lehernya sendiri dan menusuk perutnya sendiri dengan menggunakan sebilah pisau,” jelas dia.
Sementara itu Halim (35) salah seorang tetangga korban mengatakan, keluarga ini baru setahun lamanya menetap di rumah kontrakan. Namun begitu, tidak banyak yang dekat dengan Ardiansyah dan Novi. Mereka merupakan pasutri yang memutuskan untuk berpisah.
“Kalau mereka (Ardiansyah dan Novi) baru satu tahun tinggal disini. Orangnya itu tertutup sekali sama orang disekitar,” ungkapnya di lokasi kejadian Senin (16/12).
Dia mengatakan kedua orang tersebut memang dikenal sibuk dengan aktivitasnya masing – masing. Hal tersebut yang membuat pasutri itu tidak terlihat berbaur dengan tetangga.
“Ya dia kalau disapa ya jawab, kalau engga disapa yaudah engga nyapa, tapi kalau kerja istrinya bank keliling gitu, kalau suaminya baru aja kerja jadi sekuriti di pabrik,” jelasnya.
Meski demikian, Halim mengaku tidak mendengar pertengkaran antara pasutri itu sejak beberapa hari belakangan.
“Engga ada (suara ribut), cuma memang istrinya lagi engga ada di rumah, katanya pulang kerumah orangtuanya,” tandasnya.
Mamat yang merupakan kakek dari korban Arya mengatakan sebelumnya Novi menitipkan anaknya tersebut kepadanya. Hal itu lantaran Novi pergi ke puncak untuk satu urusan.
“Dia (Novi) sedang booking villa buat tahun baruan. Nah si Arsya nangis terus nanyain emaknya,” kata dia.
Dia menambahkan lantaran tak kunjung berhenti, Novi, menghubungi Ardiansyah untuk menjemput sang anak di kediaman orangtuanya.
“Dijemputlah jam 10 malam tadi. Pas saya ke rumah dan niat jemput cucu saya malah sudah melihat mereka berdua penuh darah,” tukasnya. (iqbal/gatot)
Diskusi tentang ini post