SATELITNEWS.COM, TELUKNAGA—Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang mulai mengeruk sampah di hilir Sungai Cisadane, tepatnya di wilayah Teluknaga, Senin (16/12). Volume sampah di bantaran Cisadane diprediksi mencapai 700 ton. Pengerukan akan berlangsung hingga dua pekan ke depan dimulai dari Desa Kampung Melayu Barat, Pangkalan dan Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga.
Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik mengatakan volume sampah di bantaran Cisadane luar biasa banyaknya. Untuk itu, dia menargetkan waktu pengerukan selama dua pekan. Namun, Taufik akan berupaya mampu mengangkut sampah tersebut dalam waktu sepekan.
Menurut Taufik, sampah-sampah yang dikeruk akan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Jatiwaringin, Kecamatan Mauk. Sampah dibawa menggunakan truk pengangkut yang sudah disediakan sebanyak 30 unit truk.
“TPA Jatiwaringin sudah kita siapkan untuk menampung sampah-sampah yang ada di bantaran sungai Cisadane ini,“katanya.
Mantan Kepala Disporbudpar ini mengatakan, sungai Cisadane melintasi banyak wilayah mulai dari Bogor, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan berakhir di Kabupaten Tangerang. Menurut Taufik, permasalahan sampah di Cisadane harus digarap bersama antara Pemerintah Provinsi Banten dan Jawa Barat.
“Yang namanya finish, saya kira seluruh sampah dari hulu melalui sungai-sungai tadi. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita semua akhirnya jadi penampung sampah. Maka perlu dilakukan rapat kordinasi anatar Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat, agar sungai-sungai berubah menjadi darat dan sebagainya,“ujarnya.
Taufik menambahkan sampah akan disusuri mulai dari Desa Kampung Melayu Barat, Pangkalan, dan Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga. Setelah dibersihkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana akan membangun lapangan futsal dan soft ball agar ada aktifitas sehingga warga akan malu ketika membuang sampah sembarangan. Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan membangun TPS-TPS agar tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
“Kita akan rencanakan membuat TPS-TPS agar tidak ada lagi warga yang membuang sampah secara sembarangan. Selain itu, kita juga membangun lapangan futsal dan soft ball di bantaran sungai, karena kalau tempatnya ramai kan warga malu sendiri buang sampah sembarangan, “ujarnya.
Kepala Seksi Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Ruslan mengatakan, sampah yang dikeruk diperkirakan mencapai 700 ton sampah. Pasalnya, sampah yang menumpuk di bantaran sungai sudah bertahun-tahun.
“Kurang lebih sebanyak 700 ton karena ini tumpukan sampah yang sudah lama,“katanya.
Kepala Bidang Trantibum pada Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang, Thomas Sirait menambahkan hanya membackup kegiatan tersebut. Menurut Thomas, bangunan yang menyebabkan sampah di bantaran sungai sudah pernah ditertibkan namun kembali menjamur.
“Kita sih hanya melakukan pengawasan saja. Cuma ini kan tanah pusat ya, seharusnya pusat segera membangun lahannya,“tambahnya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post