SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Sejumlah bahan pokok mulai mengalami kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Mulai dari cabai merah keriting, telur hingga minyak curah. Hal ini pun berdampak pada penurunan penjualan.
Salah seorang pedagang sayur di Pasar Anyar, Dani mengatakan, cabai mengalami kenaikan harga cukup signifikan. Awalnya harga cabai keriting Rp 32 ribu, lalu naik Rp 16 ribu dan terakhir menjadi Rp 48 ribu. Menurut dia, harga cabai ini diprediksi akan melambung hingga akhir tahun.
“Tahun baru nanti bisa sampai Rp 60 ribu, abis tahun baru, pasti sampai segitu. Sekarang Rp 48 ribu per Kilogram,” katanya, Kamis, (18/11/2021). “Feeling saya enggak bakal turun sampai tahun baru, kayaknya,” tambahnya.
Kata Dani, akibat kenaikan harga ini, omzet penjualan mereka menurun hingga 50 persen. “Biasanya pembeli beli 2 Kilo, sekarang 1 Kilo penurunan. Cabainya dari Jawa,” jelasnya.
Selain cabai merah kriting, komoditas lainnya yakni minyak curah juga mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu. Demikian diungkapkan oleh salah satu pedagang minyak curah, Andre. “Minyak harganya per ecer Rp19.500. Kalau di kampung-kampung di atas Rp 20.000 per Kilogram. Naiknya udah berapa bulan yang lalu, bertahap dari Rp14 ribu sampai Rp 19 ribu,” katanya.
Sementara , salah satu pedagang telur, Adi mengungkapkan bahwa kenaikan harga telur sudah terjadi sejak satu pekan yang lalu. “Telur Rp 25 ribu sebelumnya Rp 22 ribu/Kg, biasanya menjelang akhir tahun naik. Mungkin karena banyak yang bikin kue buat Natalan jadi permintaan banyak,” jelasnya.
Direktur Utama PD Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati mengatakan kenaikan harga sejumlah bahan pokok jelang Natal dan tahun baru itu terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya, karena permintaan yang melonjak dan curah hujan yang tinggi. “Cabai naik karena cuaca ekstrem serta banjir yang melanda, jadi distribusinya kurang bagus sehingga ada kenaikan harga,” ujarnya.
Menurut Titien, sebelumnya harga cabai merah keriting sempat stagnan. Namun, dengan adanya cuaca buruk membuat harga merangkak naik. “Padahal harga cabai sempat normal dan bahkan turun dari harga biasanya. Sekarang merangkak naik lagi. Mungkin ini karena cuaca saat ini yang lagi kurang bagus,” jelasnya.
Sedangkan untuk kenaikan harga telur ayam, Titien menjelaskan, adanya permintaan yang cukup banyak dari pembeli. Sehingga dengan kondisi tersebut, membuat harga melambung tinggi. “Yah itu kan karena permintaannya banyak. Kalau dulu kan sempat naik, terus kemudian turun karena distribusinya naik lagi. Kalau menurut saya itu permintaan banyak, terus pasokannya berkurang,” jelasnya.
Titien menambahkan, hingga kini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk menstabilkan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2022. “Harga cabai karena dengan kondisi seperti ini biasanya sih kita koordinasi dengan Dinas Industri Perdagangan Koperasi UKM Kota Tangerang, apakah ada ketahanan pangan atau apakah nanti ada operasi pasar. Nanti ada langkah-langkahnya,” jelasnya. (irfan)
Diskusi tentang ini post