SATELITNEWS.ID, SERANG–Sejumlah pengusaha hotel di Kabupaten Serang mengaku mengalami kerugian cukup besar. Hal itu terjadi, akibat merebaknya wabah Virus Corona. Sehingga, membuat wisatawan enggan dan membatalkan rencana kunjungannya ke hotel dan tempat wisata hingga April.
Ketua PHRI Kabupaten Serang, Suherman mengatakan, pendapatan perjumlah kamar tersedia atau revenue per Available Room (RevPAR) turun drastis, mencapai 30 sampai 40 persen. “Itu sangat besar. Setelah pertengahan bulan ini, mulai banyak cancel. Sampai Maret – April ini, banyak yang batal,” kata Suherman, Selasa (17/3).
Menurutnya, akibat pembatalan tersebut, kerugian yang dirasakan pengusaha hotel-pun lumayan besar. Terlebih, dengan adanya instruksi Pemerintah Pusat, Provinsi bahkan Kabupaten/Kota. Masyarakat lebih banyak yang memilih tinggal di rumah, karena khawatir sebaran Corona.
“Enggak ada. Apalagi wisatawan asing, sudah enggak bisa masuk. Kalau lokal pantai umum, kemarin (Minggu,red) masih ramai. Minggu kemarin cukup bagus pengunjungnya,” tambahnya.
Namun demikian, para pengusaha hotel tidak putus asa. Mereka tetap mempromosikan tempat wisatanya. “Kita yakinkan, bahwa di daerah kita nyaman dan belum pernah ada yang terjadi Corona. Tapi kembali ke konsumen, keyakinannya seperti apa. Tapi kita tetap usaha, berikan promosi,” pungkasnya.
Kemudian tambahnya, pada bulan Juni mendatang juga akan dilakukan festival film pendek. Kegiatan perlombaan tersebut, dijadikan salah satu media promosi untuk mengenalkan Anyer – Cinangka adalah tempat wisata yang aman, baik dari alam dan penyakit.
“Peserta buat film pendek tentang Anyer-Cinangka, aman dan nyaman untuk dikunjungi dari penyakit dan alam,” tuturnya.
Ia-pun memastikan, masing-masing hotel juga kini lebih meningkatkan kesehatannya dengan menyediakan disinfektan. “Harapan kita namanya penyakit, tidak tahu. Hakekatnya dari Tuhan, cukup bersyareat dan promosikan, bahwa tempat kita nyaman,” pungkasnya.
Sementara, Sales dan Marketing Departemen Hotel Marbella, Yohanes Januarto mengatakan, sejak adanya penyakit Corona, bisa dipastikan hampir seluruh hotel mengalami penurunan occupancy. Dalam hal ini, pihaknya hanya bisa berupaya untuk selalu siaga dalam pelaksanaan pencegahan Covid-19.
“Sebagai standard checking, mulai dari checking body temperature di pintu masuk hingga penyediaan hand sanitizer dibeberapa area di hotel,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk menghadapi situasi seperti ini, strategi yang bisa digunakan adalah harus sadar betul untuk menjaga jangan sampai virus ini menginfeksi orang semakin luas. “Hotel masih terus berupaya, untuk menjaga keselamatan para tamu yang stay di hotel dengan kondisi diatas. Semoga situasi semakin membaik, dan bisnis bisa kembali normal,” harapnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post