SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana menerapkan kembali micro lockdown untuk menekan penularan Covid-19. Mengingat saat ini, kasus penularan virus tersebut mengalami peningkatan di akhir Januari 2022 ini.
Demikian diungkapkan oleh Walikota Tangerang Arief R Wismansyah. Dia mengatakan kebijakan tersebut bakal dilakukan apabila kasus peningkatan penularan Covid-19 meningkat signifikan.
“Iya sampai ke sana (micro lockdown), ya jadi kita lihat kasus per kasusnya. Kalau per wilayah sudah cukup banyak, pasti akan dilakukan micro lockdown,” ujarnya usai rapat koordinasi dengan Forkompinda terkait penanganan Covid-19 di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat, (21/1/2022).
Dia mengatakan skema yang dilakukan ini sama dengan sebelumnya. Pemkot Tangerang kata Arief memiliki pengalaman dalam menangani Pandemi Covid-19 selama dua tahun mewabahnya virus ini. “Tentu kesehatan itu jadi prioritas utama maka yang kita inginkan ke masyarakat apapun yng diminta pemerintah harus bisa disikapi secara bijak untuk kesehatan semua,” katanya.
Pihaknya pun meminta masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan setiap menjalankan aktivitasnya. Apabila ada masyarakat yang terpapar Covid-19, diminta melapor ke puskesmas terdekat untuk kemudian di isolasi di Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) yang telah disiapkan.
“Apabila ada masyarakat ada keluarganta yang terpapar dan kurang layak rumahnya untuk isolasi silakan hubungi puskesmas terdekat untuk bisa dirawat di RIT, makan minum ada di berikan Pemkot Tangerang,” jelasnya.
Dari data yang diperoleh di Covid19.tangerangkota.go.id jumlah kasus Covid-19 di Kota Tangerang telah mencapai 30.089, jumlah itu bertambah 101 dari sebelumnya. Konfirmasi dirawat ada 384 pasien, bertambah 97.
Lalu, suspek aktif dirawat mencapai 889, berkurang 1. Jumlah pasien yang meninggal karena virus ini mencapai 496. Namun, jumlah pasien yang sembuh mencapai 29209, bertambah 4 dari sebelumnya. “Peningkatan harian kemarin kita bertambah 101 kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Dini Anggraeni.
Masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 paling banyak diketahui dari hasil skrining yang dilakukan jajaran Dinkes. Kata dia banyak masyarakat yang enggak bergejala, namun setelah diswab hasilnya positif Covid-19. “Kalau skrining ini kan umum, cuma kontak erat. Baru nanti dari hasil skrining positif kita lakukan tracing kontak erat,” pungkasnya. (irfan)