SATELITNEWS.ID,LEBAK – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyambangi korban pergerakan tanah yang mengungsi di posko pengungsian, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Jumat (4/3/2022).
Di hadapan puluhan pengungsi, Iti menjanjikan akan memberikan dana tunggu hunian sebesar 500 ribu rupiah per bulan per kepala keluarga (KK). Dana bulanan itu akan diberikan selama enam bulan kepada 43 KK.
Iti juga menyatakan akan menyiapkan relokasi sebagai langkah upaya Pemkab Lebak membantu meringankan para korban.
“Masyarakat terdampak akan direlokasi, dan semasa proses relokasi itu warga akan mendapatkan DTH sebesar Rp500 ribu perbulannya. DTH itu akan diberikan selama 6 bulan kepada 43 pemilik rumah,” kata Iti.
Dalam kunjungannya, Iti Octavia Jayababaya didampingi Kepala Pelaksana BPBD dan sejumlah kepala OPD Lebak lainnya. Dia berinteraksi dengan puluhan pengungsi di posko pengungsian yang disediakan pemerintah maupun para relawan lainnya. Rasa duka disampaikan bupati perempuan pertama di Kabupaten Lebak ini kepada pengungsi.
Itu mengatakan rencana melakukan relokas terhadap warga terdampak pergerakan tanah itu sendiri bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, perlu adanya kajian lebih dalam dari ahli terkait dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat mengenai letak tanah relokasi tersebut.
“Jadi ngga mudah. Ini berkaitan dengan Pemerintah Pusat, yang mana status lahan relokasinya harus dipastikan terlebih dahulu apakah aman atau tidak, ngga bisa langsung. Bukan kita membiarkan, cepat kalau menimbulkan masalah hukum nanti malah masalah,” tegas Bupati Iti.
Para korban rencananya akan direlokasi ke lahan milik Pemdes Curugpanjang dengan luas mencapai 2 hektar. Lahan seluas itu untuk menampung 43 kepala keluarga.
Menurut Iti, perlu telaahan terlebih dulu sebelum melakukan relokasi. Oleh karenanya, untuk memastikan lahan yang akan digunakan itu, Pemkab Lebak sudah bersurat ke Badan Geologi untuk melakukan penelitian terhadap lahan serta meneliti pergerakan tanah di Kampung Cihuni itu yang merupakan tempat tinggal para korban.
“Senin mendatang (7 Maret 2022) akan ada Badan Geologi untuk mengecek rumah-rumah dampak pergerakan tanah, nanti kalau kata Geologi tanahnya sudah sesuai tidak berkaitan dengan kebencanaannya, kita akan langsung usulkan ke Pemprov Banten untuk disiapkan bangunan para warga terdampak,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama menambahkan, di posko pengungsian selain terus disalurkan bantuan sembako, posko kesehatan pun disediakan oleh sejumlah lembaga untuk membantu memfasilitasi kondisi kesehatan warga yang terdampak.
“Alhamdulilah, posko pengungsian cukup banyak karena bukan dari Pemkab saja melainkan dari sejumlah relawan. Tidak hanya itu, posko kesehatan pun hadir di lokasi yang digelar oleh organisasi kepemudaan di Kabupaten Lebak,”pungkasnya. (mulyana)