SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG— Tim medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) memakam jenazah MP di Tempat Pemakaman Umum (TPU) H. Mustaqim di Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Sabtu, (28/3). Di balik aksi petugas saat proses memakamkan warga Jakarta tersebut, mengundang kehebohan serta kekhawatiran masyarakat umum di Lebak.
Informasi yang dihimpun, bukan tanpa alasan, warga heboh lantaran proses pemakaman berbeda dengan biasanya. Tim medis RSUD dr. Adjidarmo nampak menggunakan APD saat menurunkan jenazah dari mobil ambulans, hingga ke liang lahat. MP merupakan warga DKI Jakarta yang mengeluhkan sakit batuk dan sesak nafas. Sampai pada Jumat (27/03) sekitar pukul 20.00 WIB, MP masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Adjidarmo.
Sebelum masuk IGD, MP terlebih dahulu melakukan perawatan secara mandiri di salah satu rumah keluarganya di Kecamatan Rangkasbitung. Hingga akhirnya Sabtu (28/3) MP dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.30 WIB. Banyak masyarakat berasumsi meninggalnya pria yang bekerja di Jakarta ini akibat terjangkit Covid-19.
Namun hal tersebut dibantah keras oleh Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lebak Dede Jaelani. Menurutnya dari hasil pemeriksaan MP negatif virus Corona.”Saya dapat laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) bahwa hasil rapid tes covid 19 Negative atau non reaktive,”ujar Dede, Minggu (29/3)
Sebelumnya sempat menjadi salah satu daerah zero atau nol pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona di Provinsi Banten Lebak akhirnya mengungumkan terdapat dua orang warganya berstatus PDP. Dua warga tersebut merupakan warga Kecamatan Banjarsari dan Cimarga.
“Keduanya sudah dirujuk ke RS di Serang setelah sebelumnya terlebih dahulu mendapat perawatan di RS wilayah Lebak. Kedua PDP yang satu habis mengikuti pelatihan MTs sempat dirawat di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung satu malam, dan yang satu lagi habis dari Jakarta sempat dirawat dua malam di RSUD Malingping,” ungkap Dede.
Begitupun dikatakan Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak dr Firman Rahmatullah, menurut Firman, MP merupakan warga DKI Jakarta dan mengeluhkan sakit sesak nafas.
“Sehari sebelum meninggal dunia, MP masuk ke RSUD dr. Adjidarmo, memang kalau ngeluhnya itu sesak nafas. Tapi kan sesak nafas itu bisa karena jantung dan lainnya. Hanya karena memang MP berasal dari Jakarta jadi isu liar berkembang. Hasil test melalui rapid tes itu negatif Covid-19,”jelasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post