SATELITNEWS.COM, LEBAK—Gelombang tinggi di perairan Banten kembali menelan korban jiwa. Tiga turis atau wisatawan tenggelam saat sedang asyik menikmati ombak pada libur tahun baru 2017, Minggu (1/1). Dua di antaranya hanyut setelah berusaha menolong teman yang kelelap air.
Dua wisatawan yakni Indra Purnama (26) warga Kampung Sukabakti, Desa Kadujaya, Curug, Kabupaten Tangerang dan Dion (18) warga Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor tenggelam di Pantai Bagedur Kabupaten Lebak. Keduanya diduga hanyut terseret ombak, Minggu (1/1) pagi sekira pukul 09.00.
Tim SAR dari Polisi, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Malingping kemudian melakukan pencarian. Satu hari berselang, Senin (2/1) pukul 10.00 Wib, jasad Indra ditemukan 10 kilometer dari lokasi tenggelam. Tubuh anak ke-4 dari 11 bersaudara itu berada di perairan Kampung Mekarsari, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak. Sedangkan korban atas nama Dion sampai kemarin belum ditemukan.
Kepala Desa Sukamanah, Kecamatan Cihara, Umar Soleh mengatakan kejadian nahas itu bermula ketika Dion berenang bersama teman-temannya. Tiba – tiba warga Bogor itu terseret ombak beberapa meter dari lokasi. Tenggelamnya Dion disaksikan Indra yang langsung memberi pertolongan. Namun bukannya selamat, keduanya malah hanyut digulung ombak.
“Jenazah Indra sudah ditemukan, namun Dion belum ditemukan,” kata Umar Saleh kepada Satelit News melalui telepon selulernya, Senin (2/1).
Umar menduga kedua korban terseret gelombang karena tidak bisa berenang. Sebab, ombak di pantai Bagedur pada liburan akhir tahun dalam kondisi sedang dan tidak sedang pasang.
“Kini, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap witasawan asal Bogor tersebut,” terangnya.
Kapolsek Malingping Kompol Zulfakar menyatakan satu korban sudah ditemukan dan seorang lainnya masih dicari. Korban yang ditemukan segera dibawa pihak keluarga.
“Untuk saat ini kedua wisatawan tersebut diduga terseret ombak dan setelah di identifikasi terhadap korban yang sudah ditemukan, tidak ada tanda – tanda kekerasan pada jasad korban. Hanya luka lecet saja dan itu diduga akibat benturan karang yang ada di dalam laut,”pungkasnya.
Peristiwa tenggelamnya turis juga terjadi di Pantai Bulakan Anyar, Kabupaten Serang. Sukma (26) warga kampung Sadik, RT 03/04, Desa Pagar Agung, Walantaka, Kota Serang tenggelam, Minggu (1/1) pagi.
Sukma diketahui berlibur ke kawasan Pantai Bulakan, Bulakan, Kecamatan Cinangka bersama rekan-rekanmya untuk merayakan malam pergantian tahun baru. Awalnya, pada sekitar pukul 07.30 WIB, korban bersama rekannya berenang. Tiba-tiba rekan korban atas nama Irul berteriak minta tolong karena terbawa arus. Korban bersama rekannya yang lain, Adi berusaha menyelamatkannya. Adi dan Irul berhasil kembali ke daratan, namun nahas bagi korban yang tak bisa melawan arus dan akhirnya hilang. Jasad korban sendiri baru ditemukan kemarin dalam keadaan tewas oleh pihak keluarga yang ikut melakukan pencarian bersama tim SAR gabungan.
KBO Pol Air Polda Banten, AKBP Noman mengatakan, saat operasi Natal dan Tahun Baru sudah terjadi empat kejadian yaitu, di Pantai Pasauran, Pantai Batu Saung, Pantai Bulakan, dan Pantai Bagedur.“Untuk rekapitulasi data kejadian PAM Ops Lilin 2016, Minggu, 25 Desember 2016 laka laut orang tenggelam di Pasauran atas nama Hilmi Adriano Rido (14) asal Jaksel hingga saat ini belum ditemukan,” katanya.
Kemudian, kata dia Senin 26 Desember 2016 laka laut terjadi di Pantai Batu Saung, Kecamatan Anyar atas nama Jimmy Faisal Nasution (30) asal Tangsel, meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit.
“Untuk tahun baru terjadi tiga kejadian, satu kejadian di Pantai Anyar dan dua lainnya di Pantai Bagedur,” ujarnya.
Untuk korban yang belum ditemukan, kata dia, pihaknya bersama Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian dengan menyisir pantai di lokasi kejadian dengan menggunakan kapal Patroli.
“Kami masih melakukan pencarian dibantu oleh nelayan,” ujarnya.
Kepala Sub Bidang Penggulangan dan Bantuan Teknis pada BPBD Kabupaten Serang, Hotman Siregar mengatakan, korban tenggelam di Pantai Bulakan setelah ditemukan langsung di bawa ke Puskesmas Cinangka untuk dilakukan pendataan.
“Meski ditemukan oleh pihak keluarga namun korban dibawa terlebih dahulu ke Puskesmas Cinangka untuk didata secara valid,” ujarnya.
Hotman mengimbau, kepada wisatawan untuk selalu berhati-hati saat berwisata ke daerah pantai. “Yang tidak bisa berenang mohon tidak berani ke tengah karena arus ombak bisa berubah sewaktiu-waktu dan jelas sangat membahayakan,” ujarnya. (sidik/mulyana/gatot)
Diskusi tentang ini post