SATELITNEWS.ID, TANGERANG—DPRD Kota Tangerang, Senin (21/03/2022) pagi menggelar rapat paripurna. Agenda paripurna adalah Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Tangerang tahun anggaran 2021 serta pengajuan lima raperda di mana dua raperda di antaranya berasal dari inisiatif para waki rakyat.
Raperda yang dimaksud ialah Raperda Pengelolaan Limbah Domestik, Raperda Perseroan PT TNG dan Raperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi. Sedangkan dua raperda inisiatif yakni Raperda Pengelolaan Zakat serta Raperda Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase Perkotaan
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memaparkan, terkait LKPJ tahun anggaran 2021 prioritas pembangunan 2021 meliputi peningkatan SDM, peningkatan kualitas infrastruktur dan peningkatan daya saing ekonomi daerah dan peningkatan kualitas lingkungan hidup serta peningkatan pelayanan publik masyarakat.
“Gambaran pencapaian visi dan pelaksanaan misi ini serta penyelenggaraan pemerintah daerah tahun 2021 dapat dilihat melalui capaian indikator makro pembangunan daerah Kota Tangerang,” ucapnya. Dia menambahkan, berdasarkan data BPS Kota Tangerang yang dikeluarkan tahun ini secara rerata pencapaian kinerja Pemkot Tangerang mencapai 93,32 persen. Penilaian ini kataknya sudah bagus.
“Ini dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2021 menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai 78,25 poin meningkat menjadi 78,50 poin. Perbaikan itu dorong oleh peningkatan indeks pendidikan dan indeks pengeluaran sebagaimana cerminan perbaikan dimensi pengetahuan dan standar hidup layak di Kota Tangerang,” jelasnya.
Tambahnya, angka IPM Kota Tangerang ujarnya juga berada di atas IPM Provinsi Banten sebesar 72,72 persen dan di atas angka IPM nasional sebesar 72,29 persen. Demikian pula laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Tangerang tahun 2021 diklaim mengalami lompatan yang sangat signifikan.
“Dari posisi -6,92 persen di tahun 2020 menjadi 3,70 persen tahun 2021. Sementara angka inflasi dari yang ditetapkan 3 persenan namun realisasinya mencapai 1 persenan.
Di antara lapangan usaha yang dominan terdapat dua dengan laju pertumbuhan ekonomi cepat yaitu konstruksi sebesar 8,88 persen dan informasi komunikasi 6, 08 persen,” ucapnya.
Untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT), wali kota menyampaikan akibat pandemi yang terjadi dua tahun terakhir tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan namun juga aspek ekonomi serta sosial terhadap yang terjadi pada gelombang kedua yang berdampak begitu signifikan terhadap pengangguran terbuka di Kota Tangerang.
“Berdasarkan data BPS tahun 2021 terdapat 130.537 pengangguran yang berdampak tingkat pengangguran terbuka naik 0,44 poin dari tahun sebelumnya,” jelasnya. Dia melanjutkan, sebagai kota metropolitan, Kota Tangerang memiliki daya tarik ekonomi bagi masyarakat luar untuk mencari pekerjaan di kota akhlaqul karimah sehingga menjadi tantangan luar biasa dalam urusan ketenakerjaan di Kota Tangerang.
“Berbagi upaya telah dilakukan untuk menekan angka pengangguran dengan melakukan perbaikan layanan bagi para pencari kerja. Di antaranya adalah penjaringan pencari kerja dengan kartu kuning online, peningkatan perluasan kesempatan kerja dengan menggelar job fair kelurahan dengan jumlah 75.560 lowongan dari 1.108 perusahaan,” ucapnya.
Ini belum termasuk bursa kerja secara daring atau virtual job fair dengan 27.414 lowongan dari 312 perusahan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 6.258 orang, termasuk penyerapan tenaga kerja lowongan khusus sebanyak 3.012 orang dan 4.012 orang melalui PKWT. Sehingga di tahun 2021 terdapat 12.192 tenaga kerja yang telah ditempatkan.
Sementara dari sektor gini rasio atau rasio ketimpangan tahun 2021, Arief menyampaikan pandemi Covid-19 mempengaruhi penerimaan pendapatan di masyarakat. Hal ini berdampak pada ketimpangan pendapatan gini rasio tahun 2021 yang mencapai 0,343 persen atau mengalami peningkatan 0,004 persen dari tahun 2020. Sedangkan dari sisi investasi pada 2021 juga mengalami kenaikan dari yang semula ditargetkan Rp 8 triliun menjadi Rp 12 triliun. (made)