SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Tangerang, Rabu (06/07/2022) panen sayuran hidroponik. Pada panen perdana ini, juga langsung dilakukan penjualan perusahaan Bumiku Hijau untuk kemudian didistribusikan ke rumah makan.
Panen dilaksanakan secara simbolis di KWT Gemas Implan (Gemar Menanam Sayuran, Inovasi Menanam Padi dan Budidaya Ikan) di Perumahan Griya Dumpit Asri, Jalan Mangga 2, RT 004/RW 006, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Turut mendampingi adalah Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Abduh Surahman dan Camat Jatiuwung Edih.
“Hari ini kita bersama 28 dari 82 KWT yang ada di seluruh Kota Tangerang mengadakan panen bersama. Alhamdullilah produknya seger-seger dan semua proses pemupukan pun menggunakan organik, sehat-sehat dan mudah-mudahan masyarakat Kota Tangerang yang butuh sayuran hidroponik sayuran segar bisa menghubung KWT-KWT yang ada di Kota Tangerang,” ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah usai panen.
Kata Wali Kota, diharapkan, dengan adanya panen tersebut memicu masyarakat mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming). “Ini langsung dijual, atau masyarakat yang mau bisa beli di sini. Sudah banyak juga yang request. Bahkan sudah bekerja sama dengan Bumiku Hijau. Makanya masyarakat bisa datang ke KWT,” ujarnya seraya berpromosi.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Abduh Surahman menyampaikan jenis sayuran yang dipanen hari ini adalah selada dan pakcoy. Namun untuk pakcoy ada dua varietas yang ditanam. “Jadi pembelinya sayuran ini sudah ada. Mereka (KWT) sudah nggak perlu pusing lagi mikiran mau dijual kemana hasil panennya. Jadi tugasnya kini nanem dan memproduksi, karena hasilnya sudah ditampung,” ujar Abduh.
Lebih jauh Abduh mengatakan, meski baru panen kali ini merupakan kali perdana, namun ternyata sudah ada yang lebih dahulu panen lantara lebih dahulu melakukan pemasangan instalasi. Disinggung mengapa memilih tanaman hidpronik, pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang ini menambahkan, sayuran seperti inilah yang saat ini yang dibutuhkan masyarakat. “Rencananya semua rumah makan, suplai sayurannya dari kita. Jadi rumah makan itu mau membeli sayuran yang memang bebas dari pestisida,” terangnya.
Sedangkan untuk memenuhi permintaan pasar agar tetap bisa menyediakan sayuran secara konsisten, maka akan dilakukan pengaturan pola tanam terhadap semua KWT oleh DKP. “Sehingga kita upayakan tiap hari bisa panen. Jadi (lahan) nanti masih ada yang kosong, mulai tumbuh dan sudah mulai panen. Walau pun dengan pola seperti itu kebutuhan sendiri sebetulnya pasar belum terpenuhi. Karena kebutuhannya 100 Kg-120 Kg, sementara kemampuan kita baru 40 Kg,” ujarnya. Terkait harga, katanya pada saat ini masih sama dengan harga di pasaran. Namun nanti ketika sudah dilakukan penampungan, maka akan lebih mahal. (made)