PANDEGLANG,SNID–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, memprediksi intensitas curah hujan disejumlah wilayah khususnya di Pandeglang, bakal terus meningkat. Oleh karenanya, mulai diberlakukan status siaga bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Surya Darmawan mengatakan, dalam satu pekan kedepan curah hujan diprediksi akan semakin meningkat. Maka mulai saat ini, petugas kebencanaan dan para relawan bencana sudah mulai siaga.
“Seminggu kedepan, diprediksi hujan akan terus mengguyur wilayah Pandeglang. Berkaitan dengan hal itu, Bupati sudah menerbitkan Surat Keputusan (SK) siaga bencana. Artinya, kita semua harus tetap siaga dan lebih waspada. Berdasarkan aturannya, status siaga bencana ini berlaku 3 bulan. Jika terjadi bencana di tengah – tengah, maka statusnya naik jadi tanggap darurat selama 14 hari,” kata Surya, saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Jumat (3/1).
Sejalan dengan status siaga bencana itu, BPBD juga sudah meminta sujamlah Kepala Desa (Kades) yang wilayahnya terpetakan sebagai rawan bencana seperti banjir, longsor, putting beliung dan jenis bencana lainnya, untuk selalu siaga memantau perkembangan debit air sungai sekitar. Sehingga, bisa mengantisipasi jika sewaktu – waktu air sungai meluap.
“Jadi, harus ada intens memantau arus dan aliran sungai,” tandasnya.
Menurutnya, dari catatan BPBD setidaknya ada delapan Kecamatan yang terpetakan rawan bencana banjir yakni, Kecamatan Pagelaran, Patia, Munjul, Cikeusik, Sukaresmi, Panimbang, Angsana dan Kecamatan Labuan.
Selain wasapada banjir tambahnya, pihaknya juga mewaspadai bencana longsor, terutama di wilayah dataran tinggi yang dikelilingi Gunung Karang dan Pulosari, diantaranya Kecamatan Pandeglang, Karang Tanjung, Cadasari, Pulosari dan Kecamatan Mandalawangi.
“Siaga bencana ini mencakup semua potensi bencana, bukan cuma banjir. Tapi juga, longsor, tsunami, puting beliung dan gempa,” ujarnya.
Saat ini menurutnya, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah peralatan kebencanaan seperti rakit, perahu karet, pelampung, alat selam, tenda, beberapa kendaraan pick up dan perlengkapan dapur umum.
“Terutama dari kami dulu. Kemudian kesiapsiagaan tim juga, sudah,” ucapnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menegaskan, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana itu penting dilakukan, guna memberikan rasa aman kepada masyarakat. Tidak dipungkiri ujarnya, bencana itu memang tidak dapat di prediksi kapan akan terjadi. Maka dari itu menurutnya, sangat penting dilakukan kesiapsiagaan, untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa jika bencana terjadi.
“Saat bencana terjadi, kita semua bisa respon cepat, salah satunya segera mengevakuasi masyarakat, sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku,” ungkap Irna.
Dalam setiap kesempatan, Irna selalu menyampaikan jika Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang berada di wilayah Ring Of Fire (Cincin Api). Untuk itu, ia berharap masyarakat harus selalu waspada.
“Dengan kita siaga dan waspada, tentu akan cepat sadar jika bencana itu terjadi,” imbuhnya. (nipal/mardiana)
Diskusi tentang ini post