BAROS,SNID–Rosidi (35), warga Kampung Rampones, Desa Sindang Mandi, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, terkapar penuh luka dan bersimbah darah di tubuhnya. Ia merupalan korban pengeroyokan tetangganya, diantaranya Sl (25) dan Ae (20), saat korban sedang menunggu pohon durian di kebun milik orang tuanya.
Ayah korban, Ahmad mengatakan, pengeroyokan tersebut terjadi pada Selasa (31/12) lalu. Dari keterangan yang diterimanya, pelaku kesal terhadap anaknya, lantaran telah membuat nangis salah satu adiknya.
Kemudian pelaku yang juga masih memiliki hubungan saudara, seketika memukuli korban bersama temannya di kebun. Korban seketika tersungkur, bersimbah darah tak berdaya. “Luka sobek, 30 jahitan di kepala dan tangan. Katanya (korban,red) digusur, terus dibacok. Tapi katanya menurut pelaku, hanya dipukul pakai gagang (pegangan,red) sapu, pulang ke rumah berlumuran darah sendiri,” kata Ahmad, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (4/1) lalu.
Menurutnya, sejak kejadian itu pihak keluarga langsung membuat laporan kepolisian. Keesokan harinya, pelaku langsung diamankan polisi, saat datang bersama orang tuanya menjenguk. Sedangkan korban, sampai saat ini masih terkapar lemas.
“Pelaku enggak kabur. Orang tuanya datang kesini, dan pas datang ada polisi, langsung ditangkap. Mudah – mudahan, korban jera setelah diamankan polisi,” tambahnya.
Ibu korban, Rumsiti mengaku, tak menyangka anaknya yang bisu itu dipukuli begitu saja oleh tetangganya. Anaknya tersebut saat ini, masih terbaring di tempat tidur. “Tangannya masih sakit, matanya memar, kepalanya mengalami luka sobek, dijahit. Mudah – mudahan, segara sembuh. Biaya ditanggung sendiri. Orang tua korban, belum ada tanggungjawab,” pungkasnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post