SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Ratusan siswa-siswi dari sekolah penggerak nasional Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Lentera Ilmu mengajak para muridnya untuk menggali potensi yang ada pada dirinya sejak dini. Hal tersebut terlihat pada kegiatan projek penguatan profil belajar Pancasila atau P 5 yang dilaksanakan di Alun-alun Ahmad Yani, Kota Tangerang, Sabtu 29 Oktober 2022.
“Jadi dalam sekolah penggerak ilmu didalamnya itu kurikulum merdeka ini ada kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila kegiatan ini emang kita kemas dalam kegiatan yang panjang, karena belajar itu tidak selalu dari guru, dia juga tidak selalu di kelas, tapi dia bisa belajar dengan orang yang punya kapasitas di bidangnya,” ujar Nursudiyono, Kepala SDIT Lentera Ilmu, Sabtu (29/10/2022).
Lomba maupun kegiatan yang dilaksanakan merupakan implementasi dari kurikulum yang menampilkan kreasi dengan bidangnya masing-masing dari yang mereka dapat dari sebelumnya. Tidak hanya itu, para orang tua siswa pun turut dilibatkan untuk mensuport para anak-anaknya.
“Ada senam, lomba yel-yel kemudian ada presentasi siswa. Dan hasil karya siswa kita pamerkan, antaranya topi yang dibuat gambar dengan cat air, kemudian pin, kaos, kemudian alat-alat peraga juga ada stiker kampanye bahwa stop buliying, stop narkoba, penggunaan gadget yang sehat dan menjaga kekuatan iman siswa siswi kita,” katanya.
Acara yang bertema Bangunlah Jiwa dan Raganya ini juga bagian dari kampanye akan bahaya bullying, narkoba, dan penggunaan handphone. Hal tersebut kata dia, dapat mempengaruhi pembentukan karakter para siswa terlebih, sekolah itu yang berbasis ramah lingkungan.
“Misal ketika mereka harus bertanya tentang narkotika, maka kita memfasilitasi bagaimana pihak kepolisian bisa berkolaborasi dengan sekolah. Kemudian berkaitan dengan psikologi kita undang sikolog untuk datang ke sekolah. Termasuk penggunaan gedget,” paparnya
Selain itu, kegiatan itu berlangsung pada momentum hari sumpah pemuda, dimana agar para siswa-siswi diberikan penguatan bahwa bangkit itu butuh persiapan. Dan sumpah pemuda, kata dia, bagian dari sejarah bangsa Indonesia.
“Harapan ke depan insya Allah dengan kegiatan ini untuk siswa dia punya gambaran bagaimana hidup have fun itu, dengan kemampuan yang dia miliki, jadi kita berpikir kemampuan itu tidak hanya akademik, tetapi dia punya skil dan keahlian keberanian,” harapnya.
Rajiah Salsabila, atlet panjat tebing Kota Tangerang peraih medali emas Asian Games 2018 yang juga berkesempatan memberikan motivasi dalam acara tersebut mengungkapkan, pentingnya pembentukan karakter pada anak bisa menentukan mau kebidang apa nantinya.
“Karena dengan acara ini anak-anak bisa tau konsekuensi yang terjadi dari bullying dan lainnya. Semoga dari acara ini anak anak bisa paham dan mengerti, dan tidak melakukan itu. Dengan adanya saya, semoga anak anak bisa termotivasi dalam bidang olahraga. Adik-adik bisa mengikuti olahraga sebagai hobi atau pun untuk menjadi atlet,” pungkasnya. (mg03)
Diskusi tentang ini post